TANGERANG SELATAN — Acara Sahabat Berbagi Harapan (SBH) beberapa hari yang lalu menjadi sangat berbeda dari SBH yang lain. Pasalnya yang hadir bukan lagi anak-anak Indonesia. Melainkan warga negara asing yang tengah mengungsi, lantaran negara asalnya tengah menagalami konflik dan peperangan. Mereka berasal dari Yaman, Somalia, Irak, Sudan dan Ethiopia.
Senyuman lucu, raut muka bahagia dan tak henti-hentinya tertawa. Itulah yang terlihat pada puluhan anak-anak pengungsi yang hadir di acara yang dilaksanakan di kantor Dompet Dhuafa, Tangerang Selatan, pada Jumat (17/6).
Mereka sangat riang mengikuti perjalanan acara dari awal hingga akhir. Senang dan bahagia tentunya dirasakan oleh mereka. Karena mereka tak henti-hentinya dihibur dengan games dan dongeng dari para relawan The Body Shop dan Ayo Dongeng Indonesia (AYODI). Tak hanya di hibur, anak-anak pengungsi pun mencoba unjuk kebolehan dengan menampilkan kemahirannya berbahasa Indonesia, melaui bernyanyi dan membaca puisi.
Anak-anak tersebut merupakan siswa program School for Refugees Dompet Dhuafa. Sekolah tersebut hadir untuk membantu pendidikan anak-anak pengungsi. Di sekolah ini, para pengungsi diajarkan dan dipersiapkan supaya nantinya mereka dapat mengambil studi di Indonesia. Sebab sebagian besar pengungsi, belum dapat baca tulis dan berbahasa Indonesia. Sehingga dinilai tidak memenuhi kriteria untuk mendaftar ke sekolah-sekolah formal di Indonesia.
“Jadi fokus SFR itu di bidang literasi, calistung (baca, tulis, hitung) dan bicara. Sehingga kedepannya dapat berkomunikasi untuk mengikuti belajar mengajar di Indonesia. Maka kolaborasi SBH dan SFR dapat terus menumbuhkan semangat mereka menjalani kehidupan untuk masa depan,” ungkap Dwi Tanty Kurnianingtyas, Kordinator Pelaksana SFR. (Dompet Dhuafa/Mahfud)