Kiat-kiat yang Harus Dilakukan Selama Work From Home

SIARAN PERS, JAKARTA — Menyoal anjuran untuk bekerja di rumah (Work From Home /WFH), demi memperlambat laju persebaran virus corona atau yang biasa disebut COVID-19. Ada beberapa hal yang patut disimak. Terutama apabila dilakukan dalam waktu yang lama. 

Sebagaimana yang dilansir oleh Vice.com (13/3/2020), laporan penelitian yang dilakukan oleh National Academies of Sciences menemukan orang lanjut usia lebih rentan terpapar demensia akibat isolasi diri. Baik berbentuk social distancing dan karantina. 

Dengan WFH orang menjadi lebih sulit untuk membuat garis pembatas dunia kerja dan dunia pribadi. Bagi sebagian orang mungkin dengan WFH bisa mengurangi kekhawatiran berlebih atau perasaan stress. Namun sebagian lagi tidak. 

"Jika anda memiliki banyak tuntutan baik dari pekerjaan dan keluarga dan anda menjadikan tempat kerja anda di rumah, tuntutan keluarga menjadi sangat penting dan anda diingatkan akan konflik itu," jelas Timothy Golden, selaku Associate Professor (AP) Lally School of Management & Technology di Rensselaer Polytechnic Institute di Troy, New YORK dikutip BBC.com.

"Tapi, kalau kita di kantor, kita tidak bertemu anggota keluarga dan menghadapi tuntutan-tuntutan rumah tangga".

Walaupun demikian. Jangan khawatir. Demi mengatasi masalah atau rasa kekhawatiran tersebut. Bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan positif.

"Darul mafasid muqaddamun 'alaa jalbil mashaalih (menolak mudharat [bahaya] lebih di dahulukan dari mengambil manfaat). Jadi dengan WFH kita bisa antisipasi tertular dan giatkan lagi kegiatan keagamaan bersama keluarga. Baik mengaji, shalat berjamaah dan lainnya," ujar Ahmad Fauzi Qosim selaku Dewan Penasihat Syariah Dompet Dhuafa (18/3/2020).

"Ini menjadi renungan untuk kita semua akan kebesaran Allah, dan lemahnya makhluk termasuk kita. Sehingga kita diingatkan oleh pesan nabi "ihfadzillaah yahfdzuk" jagalah Allah maka Allah akan menjagamu," tambahnya.

Selain itu selama WFH bisa juga meningkatkan kembali quality time yang terpotong akibat sibuknya bekerja. Sebatas bertukar cerita, olahraga yang ringan, bercanda gurau bersama kakak-adik dan lain-lain. 

Sedangkan bagi yang tinggal sendiri dan jauh dari keluarga juga bisa melakukan berbagai kegiatan positif. 

"Bagi yang tinggal di kos atau jauh dari rumah. Juga bisa melakukan kegiatan positif tanpa harus merasa stress. Misalnya membaca buku, mencari hobi baru seperti memasak, berkebun, dekor kamar dan seterusnya. Menulis juga dapat menjadi salah satu self-therapy. Menuliskan semua perasaan/pikiran yang akan membuat kita semakin mengenali diri kita sendiri," jelas Maya Sita Darlina, psikologi yang juga General Managemen Human Capital Dompet Dhuafa (18/3/2020).

Namun yang paling utama dari semua itu ialah tetap berpikir positif. Bahwa segala hal dapat diatasi tanpa harus merasa pusing akan masalah yang ada. (Dompet Dhuafa/Fajar)