Kisah Eti Berjuang Melawan Penyakit

BOGOR — Eti, warga Desa Babakan, Ciseeng, Bogor, sudah lama merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Mulai dari sakit di bagian kaki sampai merasakan tubuhnya seolah-olah melayang. Namun sayangnya sakitnya itu tidak pernah ditanggapi secara serius. Dianggapnya hanyalah sakit kecil biasa. Menurut pengakuan putra sulungnya bernama Jamal, Eti memang sering merasakan ada yang aneh jika menginjak tanah.

“Awalnya Ibu merasakan badannya melayang kalau menginjak tanah. Kakinya sakit gak enak dibuat jalan, dan ibu juga gak kuat berdiri agak lama. Tapi habis itu dibairkan saja sama Ibu,” ungkap Jamal, saat ditemui di rumahnya Kamis (10/8).

Mulanya semua itu dianggap gejala sakit mag dan diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan tradisional seadanya. Lambat laun sakitnya makin parah dan kondisi fisiknya semakin menurun. Puncaknya terjadi ketika satu tahun mengalami sakit dan kejang-kejang.

“Ibu ngiranya cuman mag biasa dan parah-parahnya itu sakitnya dibiarkan sampai jalan satu tahun. Nah setelah itu ibu kejang-kejang dan tidak bisa ngapa-ngapain, termasuk tidak bisa ngomong, cuman bisa tiduran, duduk aja kadang gak kuat lama. Kan kita panik, kok sampai kayak begini. Kita kira awalnya biasa-biasa aja. Karena panik, yaudah akhirnya langsung kita bawa ke RS. Rumah Sehat Dompet Dhuafa. Habis kejang-kejang ibu langsung gak bisa komunikasi dan cuman tiduran aja,” imbuhnya.

Setelah di bawa ke RS. Rumah Sehat Dompet Dhuafa, pihak rumah sakit menyatakan Eti mengidap penyakit Hidrosefalus, Epilepsi dan Parkinson. Dari situlah keluarga Eti mengetahui dan sempat kaget atas vonis dokter.

“Awalnya kita gak tahu pastinya ibu sakit apa. Setelah dibawa ke Dompet Dhuafa, dokter bilang kalau ibu sakit hidrosefalus, epilepsi dan parkinson. Pas dengar itu kita sempat panik dan bingung, dapat uang dari mana buat berobat. Karena itu pasti mahal,” ucap putra sulungnya tersebut.

Melihat kondisi tersebut, ada tetangganya yang iba dan kemudian menyarankan Jamal untuk mengajukan member pasien ke RS. Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Dengan tujuan supaya mendapat bantuan dan dapat meringankan beban perawatan ibunya.

“Saya sempat bingung dapat uang dari mana buat ngobatin ibu, pasti mahal kan. Untungnya ada tetangga yang ngasih tahu ke saya suruh buat member aja ke Dompet Dhuafa. Dari situ saya langsung bikin member dan alhamdulillah dapat. Saya bersyukur dengan adanya member, semua gratis dari mulai obat-obatan, pampers dan ruang inap. Ya jadi saya merasa terbantu, sekarang tinggal saya dan ibu yang harus tetap semangat. Saya juga selalu bilang ke ibu, insyaa Allah sembuh, supaya ibu semangat dan kuat. Meskipun kurang lebih dua tahun sakit, ibu terlihat terus semangat ingin sembuh dan ibadahnya juga rajin tidak pernah putus,” tutup Jamal

Meski kini kondisi Eti terbaring lemas, namun keluarga masih semangat merawat dan rutin melakukan kontrol ke rumah sakit. Supaya apa yang diderita ibunya lekas sembuh, sehat seperti semula. Sehingga dapat melakukan aktivitasnya seperti sedia kala. (Dompet Dhuafa/Rico)