SITUBONDO — Berlangsungnya Kemah Relawan Dompet Dhuafa 2019, berhasil mengumpulkan 200 relawan kebencanaan lintas daerah di Indonesia. Dari ujung Sumatera hingga Papua, berkumpul untuk ikut mendiskusikan kegiatan kerelawanan bencana di Indonesia. Bukan hanya berkumpul, forum Kemah Relawan Dompet Dhuafa tersebut ikut menelurkan satu komunitas relawan nasional bernama Komunitas Ayo Tolong.
Komunitas tersebut merupakan wadah bagi para relawan bencana di Indonesia. Tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, komunitas Ayo Tolong akan memberdayakan relawan lokal di setiap terjadi bencana di wilayah terkait. Mengingat ketika terjadinya bencana, seringkali bantuan dari lembaga kemanusiaan sulit tersalurkan. Tentu dikarenakan medan yang sulit dan asing bagi relawan dari luar.
“Masalah yang kita hadapi, banyak yang ketika adanya bencana dan ingin intervensi bantuan. Akan tetapi kita tidak tahu kondisi lapangan, bahasa dan budaya lokal, alur birokasi di wilayah bencana. Sehingga intervensi bantuan terkadang terlambat tersalurkan,” terang Benny, Direktur Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa.
Dengan adanya komunitas Ayo Tolong yang terdiri dari relawan lokal dari berbagai daerah, akan mempermudah dalam penyaluran bantuan di wilayah terdampak bencana. Dengan kordinasi yang baik antara di wilayah dan DMC, maka akan ada transfer informasi yang cepat. Sehingga intervensi yang kita lakukan akan lebih efektif dan efisien.
Bukan hanya dalam hal pasca bencana, komunitas Ayo Tolong juga menjadi agen kebaikan di wilayah masing-masing. Ketika adanya musibah baik dalam lingkup kecil maupun besar, para relawan dari Komunitas Ayo Tolong akan menjadi pihak pertama yang bisa tanggap membantu.
“Dengan Komunitas Ayo Tolong, para relawan diharapkan bisa menjadi pihak pertama yang menolong korban dari bencana tersebut,” jelasnya.
Harapannya, ketika sudah berjalan nantinya, Komunitas Ayo Tolong bisa menjadi inisiator yang mengajak masyarakat untuk sadar akan mitigasi bencana di daerahnya. Sehingga nantinya akan hidup nuansa mitigasi yang tanggap bencana di lingkungan masyarakat umum.
“Semoga komunitas ini bisa tumbuh, ketika mereka pulang ke wilayah masing-masing dan ikut mengajak masyarakat lokal untuk ikut aktif membantu,” tutup Benny. (Dompet Dhuafa/Zul)