BOGOR– Bertempat di Bumi Pengembangan Insani, Kawasan Zona Madina, Komunitas Filantropi Pendidikan (KFP) Dompet Dhuafa, selama dua hari, 19-20 November 2016, menggelar social project competition. Tiga kelompok finalis Social Project Competition (SPC) 2016 menjalani karantina untuk memantapkan proyek sosial yang saat ini mereka kerjakan. Social Project Competition adalah salah satu kompetisi proyek sosial yang diadakan oleh Komunitas Filantropi Pendidikan. Ketiga finalis SPC tersebut antara lain tim Jas Merah (Jalan Sambil Pungut Sampah) dari Kebumen, Tim Bimbel Lintas Pelajar dari Sukabumi dan Tim Gerakan Desa Membaca dari Klaten.
Selama dua hari, mereka mendapatkan berbagai macam pembekalan. Salah satu materi pembekalan hari pertama, mereka mendapatkan pembekalan training public speaking. Pemateri public speaking kali ini disampaikan oleh Asta Dewanti, finalis putri Indonesia 2005. Asta menyampaikan kondisi bangsa Indonesia akhir-akhir ini sedikit terganggu dengan segelintir orang, akibat tidak dapat menjaga bicara dan kasih sayang kepada sesama warga bangsa.
“Setiap orang memiliki bahasa kasih yang berbeda-beda. Mengenali bahasa kasih adalah cara paling baik untuk membangun komunikasi dengan orang lain. Mengenali diri sendiri secara mendalam dengan cara menggali kelebihan, kekurangan, dan berbagai emosi diri, merupakan modal paling penting untuk berbicara di depan publik,” ujar Asta kepada para peserta.
Asta menyampaikan kepada peserta bahwa public speaking merupakan kemampuan berbicara di depan publik. Bahasa yang dipergunakan harus sesuai dengan audience, etika dan norma di masyarakat. Sehingga bisa diterima oleh siapapun tanpa memandang suku, agama dan ras.
Setelah semua rangkaian pembekalan pada hari pertama ini, semua finalis yang telah memiliki banyak bekal mempresentasikan proyek sosial mereka di depan dewan juri. Sedianya akan digelar pada hari kedua, 20 November 2016, sekaligus menjadi momen penentuan juara. (Dompet Dhuafa/Arief LPI)