NUSA TENGGARA BARAT — Gema takbir berkumandang, langkah kaki perlahan masuk ke masjid, baik pria, wanita dan anak-anak berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat Idul Adha. Dimana hal tersebut adalah momentum satu tahun sekali. Dengan baju rapi, peci sarung dan sajadah, warga mulai meramaikan masjid.
Di bawah pagi yang dingin dengan suhu berkisar 14-15 derajat celcius, tak membendung kaki untuk melangkah ke masjid di sekitar Kecamatan Sembalun. Kurban pada tahun ini sangat spesial bagi masyarakat. Di luar prediksi dari kurban pada tahun lalu, Dompet Dhuafa bersama belasan donatur berkesempatan untuk melihat sapi-sapi yang akan dikurbankan pada tahun ini. Melihat sapi-sapi tersebut, dan melakukan kontrol kualitas keadaan sapi-sapi agar sesuai standar kurban, mulai pada Jumat (1/9).
“Alhamdulillah sapi-sapi dengan pemilik mitra Dompet Dhuafa sangat terjaga kualitasnya. Baik segi kandang, segi kesehatan mata, gigi dan ukuran sapi yang gemuk dan cukup untuk kurban,” ungkap Tomo, sebagai salah satu donatur Dompet Dhuafa.
Dalam rangkaian kurban di Sembalun, para donatur dengan warga membagikan daging kurban ke warga lainnya yang kurang mampu. “Alhamdulillah daging kurban sangat bermanfaat bagi kami. Sehingga kami dapat merasakan kenikmatannya secara langsung. Kami jarang makan daging, bahkan untuk membeli daging bagi kami terlalu mahal. Dengan nasi dan sayur hasil kebun sudah cukup untuk makan. Jika kami makan daging, itupun saat ada pesta adat,” tambah Nursinah (50), dengan kemampuan Bahasa Indonesia yang terbatas. (Dompet Dhuafa/Bani)