Layarkan Asa Anak-anak Pulau Messah Melalui Dakwah (Bagian Satu)

NUSA TENGGARA TIMUR — Kegigihan Ustadz Mustamin, salah satu ‘Dai Cordofa’ Dompet Dhuafa, yang tak sekedar berdakwah. Namun juga peduli pada generasi pendidikan anak-anak di Pulau Messah. Ia juga mendirikan Taman Pendidikan Al-Qur’an dan Taman Baca Latansa Jihadul Akbar di kediamannya. Di luar pendidikan formal sepeti sekolah, anak-anak mendapatkan pendidikan agamanya hanya di tempat ini, bersama Ustadz Mustamin. Karena selain aktivitas sehari-hari yang hanya dilakukan di sekitaran pulau saja, terkadang anak-anak juga ikut serta membantu para nelayan. Faktor transportasi, jarak, bahkan cuaca, menjadi keterbatasan untuk menyeberangi perjalanan laut dari pulau mereka tinggal.

“Walaupun listrik hanya ada setiap pukul 6 sore hingga 12 malam saja, tetapi untuk teknologi, warga di sini alhamdulillah tidak ketinggalan. Hanya saja lokasi dan aktivitas kami ada di tengah laut, jadi tidak mudah mengikuti kegiatan di luar pulau,” ujar Ustad Mustamin.

Pulau Messah merupakan salah satu gambaran kondisi pulau-pulau nelayan di Indonesia. Tinggal di rumah panggung untuk melindungi diri dari air laut pasang. Kebanyakan para anak-anak Pulau Messah bermain di laut dan sudah biasa berenang sejak usia dini. Maka tak heran jika Pulau Messah menghasilkan perenang-perenang handal yang bertanding hingga tingkat nasional.

Dari mengajar ngaji, Ustadz Mustamin sedikit demi sedikit mengubah cara pandang warga. Berawal dari menyekolahkan anaknya sendiri ke luar pulau, salah satu harapannya bahwa bersekolah di pesantren atau ke luar Pulau Messah dapat memberi perubahan dan pengaruh yang baik untuk generasi Pulau Messah.

“Dulu, ada anak binaan saya yang adzan di masjid dengan suara merdu, warga langsung terkejut dan penasaran. Juga sikap-sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang lebih disiplin seperti mencium tangan kepada orang tuanya. Dari sanalah masyarakat mulai melihat hal positif dari menyekolahkan anak keluar pulau dan menyuruh anaknya mengaji,” tambah Ustadz Mustamin, yang ditemui tim Dompet Dhuafa di sela aktivitasnya. Dari hal itu, akhirnya kini ia telah membantu menyekolahkan 50 anak dari Pulau Messah ke beberapa kota seperti Bogor, Depok, dan Jakarta. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)