Mitos – Mitos Diabetes, Lebih Dekat Mengenal Diabetes (Bagian Dua)

JAKARTA — Seteleh mengetahui pengertian diabetes, penyebab, dan cara mencegahnya, Meyta Winduka Alexandriana, ahli gizi dari Layanan Kesehatan Cuma – Cuma (LKC) Dompet Dhuafa kembali membagikan ilmunya. Diabetes memang sering diidentikan dengan banyak makan atau minum manis. Namun, apakah hanya dengan menghindari makan manis kita akan terhindar dari diabetes? Berikut beberapa mitos yang selama ini menyertai diabetes.

1. Diabetes hanya untuk orang tua? Benarkah?

Itu hanya mitos sih, pola hidup kita lah yang menyebabkan diabetes itu muncul. Semisal kita dari kecil sudah jarang memperhatikan pola makan, dan mengkonsumsi seenaknya, maka tidak dipungkiri diabetes akan datang.

Dulu memang sering saya lihat kebanyakan penderita diabetes ada di rentang umur 50-an. Tapi, sekarang tidak jarang penderitanya ada di rentang 40-an. Bahkan tidak dipungkiri juga penderita ada di usia yang lebih muda lagi, karena tentunya seperti tadi, pola hidup.

2. Kalau tidak makan manis, saya tidak akan diabetes.

Itu sekali lagi mitos, diabetes tidak hanya disebebkan dari makanan manis. Gula memang kita dapat dari makanan manis, karena itu gula sederhana yang langsung diserap tubuh. Namun dengan makan hal lain pun juga akan memicu dabetes, apabila makannya berlebih.

Semisal lemak, setiap harinya tubuh kita sudah punya takaran berapa banyak yang harus dibutuhkan tubuh. Ketika kita makan berlemak, dan berlebih, maka kelebihan lemak tadi akan dikoversi tubuh menjadi gula. Bila kita tidak bergerak, maka gula tidak akan dikoversi menjadi energi, dan hanya mengendap dalam darah, dan jadilah diabetes.

3. Saya konsumsi buah, saya terhindar dari diabetes.

Kalau vegetarian, dia makan buah tanpa diolah menjadi bentuk lain, seperti jus buah atau es buah, es campur yang ditambahkan kandungan gulanya, maka akan sama saja.

Tapi kalau hanya buah saja, walau manis memang masih aman untuk tubuh. Karena dalam kandungan buah itu, rasa manisnya dihasilkan dari fruktosa. Dimana itu lebih baik dari gula sederhana seperti gula. Selain itu, kandungan serat dalam buah juga berfungsi untuk memeperbaharui sel, dan membersihkan darah.

4. Nasi kemarin aman untuk diabetes?

Jadi bukan gulanya yang lebih rendah, tapi glikomik indeks yang lebih rendah. Jadi glikomik indeks adalah kecepatan karbohidrat dalam makanan diubah emnjadi glukosa. Pada nasi yang sudah dingin yang dihangatkan memang glikemik indeksnyanya lebih kecil , namun itu tidak berpengaruh banyak. Karena apabila kita makan nasi dalam ukuran banyak juga akan berpengaruh sama.

Lebih bagus kalau kita memperhatikan yang disebut Ada 3J. Yaitu jumlahya, jadwalnya, lalu jenisnya. Kalau nasi kita pilih nasi merah, karena ada seratnya.

5. Diabetes tidak bisa sembuh?

Diabetes disebabkan karena pakreas mengalami penurunan fungsi, atau fungsinya berkurang, sehingga tidak bisa menghasilkan insulin dengan optimal. Hal tersebut biasanya karena usia organ dan tingkat kerjanya yang intensif. Ketika orang didiagnosa diabetes, sebenarnya sama saja dengan kita yang sehat-sehat. Karena kuncinya di mengatur pola makan. Bila makan tidak teratur maka juga akan naik kembali diabetesnya.

Maka ada istilah ’bersahabatlah dengan diabetes’, karena selama hidupnya akan terus hidup berdampingan terus denganya. Di LKC Dompet Dhuafa sendiri, kita sering mengadakan penyuluhan tiap bulannya, termasuk senam sehat pada selasa minggu kedua. Hal tersebut untuk mengingatkan kita untuk menjaga kesehatan agar gula darah kita stabil. (Dompet Dhuafa/Zul)