BOGOR — Jaringan Sekolah Indonesia Dompet Dhuafa Pendidikan menobatkan 26 pegiat literasi dari Indonesia sebagai Duta Gemari Baca Batch 5 Dompet Dhuafa Pendidikan di Perpustakaan Cinta Baca, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (7/4/2019). Kegiatan tersebut didorong oleh keresahan tentang rendahnya tingkat literasi Indonesia. Karena di Indonesia sendiri masih berada di peringkat kedua dari bawah, sebagai negara dengan tingkat literasi yang rendah.
“Tingkat literasi Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 negara (Most Literate Nation in the World, 2016) dan minat baca hanya 0,1% atau dengan kata lain dari 1.000 orang hanya 1 yang membaca,” ujar Mulyadi Saputra, Manajer Jaringan Sekolah Indonesia, dalam sambutannya untuk Inkubasi Duta Gemari Baca.
UNESCO sendiri mencatat pada 2016 persentase literasi di antara umur 15-24 mencapai 99,67%. Sedangkan di antara umur 65 tahun mencapai 70,06%. Sedangkan WorldAtlas pada 2018, mencatat tingkat literasi Indonesia sampai pada 93% dan menempati urutan 103 dari 194 negara. Artinya ada kecenderungan budaya literasi yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Terutama sebelum teknologi berkembang sejauh ini.
Dengan mengusung tema “Literaksi: Bukan Sekadar Narasi” diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata untuk menggencarkan lagi minat terhadap budaya literasi. Seperti yang telah diketahui, dengan perkembangan teknologi saat ini, telah memberikan tersendiri “gaya” berliterasi yang cukup berbeda dari era sebelum-sebelumnya. Sekarang dengan bermodalkan data internet, seseorang mampu mengakses beragam buku, jurnal, penelitian, berita dan info-info lainnya. Sehingga ada kecenderungan tidak lagi menggunakan buku cetak sebagai rujukan utama dalam dunia literasi. Maka dengan demikian, melalui “literaksi” mampu menjawab dan memberikan warna baru bagi pertumbuhan dunia literasi di Indonesia.
Selama masa inkubasi, para peserta Duta Gemari Baca Batch 5 telah mengikuti kegiatan-kegiatan seperti gathering, training dan workshop terkait literasi, sharing literacy kepada anak-anak dan masyarakat sekitar, serta ditutup dengan studium generale yang menguatkan motivasi dalam bergerak di bidang literasi. Para peserta diharapkan merumuskan rencana program tindak lanjut yang akan diimplementasikan di daerahnya masing-masing.
“Sebagai Duta Gemari Baca, jangan memandang dirinya hanya sebagai pemberi informasi dengan membawa informasi itu ke masyarakat. Tetapi juga dirinya sendiri adalah informasi itu sendiri. Profil dari Duta Gemari Baca merupakan informasi,” ujar Bambang Suherman, selaku Direktur Program Dompet Dhuafa dalam apresiasinya kepada anak-anak muda yang bersedia memberikan kontribusi dengan menjadi Duta Gemari Baca Batch 5.
Kegiatan tersebut juga turut diramaikan oleh Andi Angger Sutawijaya (Direktur Turun Tangan), Eko Sriyanto (Manajer Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa Pendidikan), Syafi’ie el-Bantanie, (Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan), Kiswanti (Founder TBM Warabal), dan Sunandar (Kepala Perpustakaan Cinta Baca). (Dompet Dhuafa/Fajar)