LOMBOK UTARA — Masuk bulan keenam pasca gempa yang meluluhlantakkan wilayah Lombok, kini masyarakat terdampak sudah mulai berbenah. Beberapa warga mulai bertani, beberapa diantaranya berniaga dengan modal seadanya. Pasar juga sudah mulai ramai. Namun, kebanyakan dari penyintas memulai usahanya dengan modal dan dagangan seadanya.
Dompet Dhuafa yang sedari awal, mulai dari fase respon bencana hingga masa recovery terus mendampingi penyintas terdampak gempa. Tidak hanya berhenti pada fase respon, lebih jauh, Dompet Dhuafa mencoba mengembalikan lagi ritme kehidupan masyarakat Lombok seperti semula.
Terbaru, Dompet Dhuafa meluncurkan program Lombok Bangkit. Bertempat di Koperasi Usaha Desa (KUD) Ampera di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, pada Rabu (12/12), kegiatan peluncuran program Lombok Bangkit berjalan lancar dengan dihadiri langsung oleh Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar.
Progam Lombok Bangkit adalah serangkaian program recovery yang telah dan akan dilakukan oleh Dompet Dhuafa kepada masyarakat, khususnya penyintas gempa Lombok, sebagai upaya menjawab panggilan zaman. Berbagai program recovery tersebut diantaranya adalah Rumah Sementara (Rumtara) yang sudah berdiri sekitar 1.320 unit. Lalu ada puskesmas pembantu yang berdiri di beberapa titik di Lombok Utara dan Timur. Sebanyak sepuluh Sekolah Sementara juga telah didirikan untuk menunjang pendidikan di Lombok yang sempat terhenti, dua diantaranya merupakan sekolah permanen. Guru relawan juga diterjunkan untuk mengisi SDM pengajar. Untuk menghidupkan lagi suasana religius di Lombok, ikut dibangun lima masjid permanen di beberapa titik.
Tidak hanya sampai disitu, Dompet Dhuafa juga menggulirkan program pemberdayaan ekonomi. Seperti Bengkel Berdaya, telah menyasar pelaku bisnis servis motor yang usahanya terhenti karena gempa. Lalu ada bantuan dana pinjaman bergulir kepada masyarakat melalui Social Trust Fund (STF) untuk warga yang ingin memulai usaha.
Dompet Dhuafa juga menyadari potensi agraris yang dimiliki Lombok. Sebagian besar masyarakat nya juga merupakan petani. Oleh karena itu, Dompet Dhuafa menginisiasi progam Modal Usaha Tani yaitu pemberian bantuan usaha pertanian berupa aktivasi kelompok tani. Kelompok Unit Desa (KUD) yang berfungsi sebagai penampung produksi lanjutan dari hasil pertanian juga dibangun kembali. Langkah tersebut untuk menunjang ekonomi petani di Lombok.
“Ini merupakan satu kesyukuran bagi kita semua. Bukan hanya harapan untuk kita, namun banyak di luar sana yang mengharap agar Lombok bangkit. Begitu banyak orang yang peduli kepada Lombok. Salah satunya adalah Dompet Dhuafa, kami ucapkan banyak terimaksih,” terang Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar.
Masuk bulan keenam, masyarakat terdampak gempa Lombok sudah mulai berbenah diri. Progam Lombok Bangkit diharapkan dapat dengan cepat menggerakkan roda ekonomi dan memotivasi masyarakat Lombok untuk segera pulih.
“Ini (Lombok Bangkit) agar kita punya semangat untuk segara pulih. Kita percaya apa yang kami lakukan tidak akan berjalan tanpa adanya kolaborasi. Baik dari donatur, pemerintah, volunteer, dan masyarakat Lombok sendiri,” terang General Manager Ekonomi Dompet Dhuafa, Udhi Tri Kurniawan. (Dompet Dhuafa/Zul)