Membangun Peradaban Emas Menuju Indonesia Berdaya

JAKARTA- Setiap negara di belahan dunia mengakui, bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya raya dengan berbagai potensi sumber daya alam yang mampu dikelola secara mandiri. Namun, campur tangan pihak asing yang semakin merajalela, membuat rakyat semakin sulit untuk bangkit menuju peradaban emas, di mana rakyat mampu merasakan kesejahteraan secara menyeluruh dan mampu mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di negeri sendiri.

“Selama sifat materialistik masih melekat dalam diri manusia, ini akan menghambat suatu bangsa untuk menuju peradaban emas. Dewasa ini, banyak manusia yang seolah ‘menghambakan’ diri kepada dunia, jadi melupakan Tuhan,” papar Shamsi Ali, Imam Besar Masjid di Amerika, saat mengisi Tabligh Akbar ‘Membangun Peradaban Emas’ yang digelar Dompet Dhuafa di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta pada Selasa (20/1).

Selain itu, Sekjen Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Bachtiar Nasir, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menuturkan, membangun sebuah peradaban menuju puncak kejayaan, harus dilandasi dengan sikap yang adil dan beradab dan menjaga persatuan dan kedaulatan suatu bangsa. Tidak hanya itu, ilmu yang bermanfaat dan akhlak terpuji juga menjadi salah satu syarat yang harus segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Carilah ilmu yang bermanfaat yang benar-benar diberkahi Allah Swt, bila ingin membangkitkan peradaban emas di negeri sendiri,” paparnya.

Senada dengan kedua narasumber, Ippho Santosa, Motivator Muda, sekaligus Penulis Buku Bestseller, yang juga turut hadir dalam kegiatan tabligh akbar ini manambahkan, ilmu yang bermanfaat bila tidak diaplikasikan dengan sebuah usaha dan kerja nyata tidak akan berguna. Untuk itu, ilmu bermanfaat khususnya dalam bidang bisnis dan investasi harus dikuasai oleh setiap orang, karena dalam membangun sebuah peradaban, bisnis dan investasi menjadi salah satu langkah cara. Sebab, pembangunan menyangkut banyak sektor, termasuk pembangunan karakter dan sekaligus mempertahankan jati diri manusia suatu bangsa.

“Jelas sekali bahwa Allah menyuruh kita untuk berjuang dengan harta dan jiwa, tentunya ini menjadi sinyal bagi kita bahwa memajukan sebuah peradaban, lewat dari berbagai aspek, salah satunya bisnis dan investasi. Karena dari situ, kita bisa bersedekah untuk charity,” terangnya.

Dilain pihak, Muhammad Assad, Notes From Qatar, yang berkesempatan hadir, memberikan sebuah pesan bagi para pemuda jamaah Masjid Sunda Kelapa yang hadir, untuk ikut membangun negeri ini menjadi lebih baik lagi sesuai dengan nilai-nilai Islam, proses usaha yang penuh kesabaran, dan selalu berpikiran positif terhadap keputusan yang Allah berikan.

“Saya sangat yakin, remaja di Indonesia ini sangat kreatif dan memiliki sumber daya manusia yang mumpuni. Semoga pesan yang diberikan guru-guru tadi dapat diaplikasikan segera, untuk mewujudkan mimpi menuju peradaban emas,” harapnya. (uyang)