JAKARTA — Ekspedisi Batavia merupakan rumusan yang lahir pascapertemuan beberapa lembaga kebencanaan di Jakarta yang diwadahi oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta. Tujuan hadirnya ekspedisi tersebut adalah untuk melakukan upaya pengurangan resiko bencana (PRB), jika ditemukan potensi-potensi gempa yang mungkin melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya.
Disaster Management Center (DMC) melalui Staf Pengurangan Resiko Bencana (PRB), Desi Edian Sari, menyebutkan, terdapat delapan titik di sekitaran Jakarta yang akan dikunjungi. Mulai dari Rangkasbitung, Cibatu, Sarua, Cipayung, Ciracas, Pasar Rebo, Jagakarsa dan Cimanggis. Ekspedisi tersebut dimulai sejak Senin (16/9/2019) sampai Rabu (18/9/2019) kemarin. Ia dan para pegiat bencana lain melakukan lawatan ke beberapa tempat yang diduga menyimpan cerita sejarah gempa Jakarta.
“Kegiatan yang dilakukan berupa penelusuran sejarah dengan bertemu informan-informan yang kredibel. Menentukan informan tersebut berdasarkan literasi yang terhimpun tim dari jurnal tertulis terkait gempa Jakarta,” jelas Desi.
Tidak hanya melakukan wawancara dengan informan dari kalangan akademisi, Desi bersama timnya juga melakukan wawancara dengan masyarakat yang pernah secara langsung merasakan gempa Jakarta. Hal tersebut ia bilang agar hasil temuan lapangan lebih komperehensif.
Selain perwakilan DMC Dompet Dhuafa dan BPBD Provinsi DKI Jakarta, ekspedisi tersebut juga diikuti oleh beberapa lembaga lain seperti Perkumpulan Skala, PMI Provinsi DKI Jakarta, MDMC, ADRA, dan sebagainya. Semoga ekspedisi sebagai upaya pengurangan resiko bencana dapat membuahkan manfaat besar kedepannya. (Dompet Dhuafa/Ika/DMC)