Program Air untuk Kehidupan (AUK) Semesta Hijau Dompet Dhuafa: Bangunan Bak Penampungan Air di Dusun Pringapus, Kecamatan Petir, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Air menjadi salah satu sumber kehidupan manusia. Tanpa sumber kehidupan ini, sudah dipastikan manusia tidak akan bertahan hidup. Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup melimpah air, namun tidak semua airnya bersih dan dapat dikonsumsi manusia. Terlebih, topografi dan tekstur tanah di beberapa wilayah juga menjadi penyebab sulitnya mendapatkan air bersih.
Salah satu wilayah yang sering dilanda kekeringan dan sulit mengakses air bersih adalah Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Ya, sebagian besar masyarakat masih kesulitan mengakses air. Jauhnya pemukiman warga dari sumber mata air menjadi alasan terbatasnya jumlah air di daerah ini. Belum lagi, bilamana musim kemarau hadir melanda wilayah beriklim tropis ini. Sudah dipastikan, sumur air ditiap-tiap rumah warga pun mengering.
Hasil survey Tim Semesta Hijau Dompet Dhuafa di lokasi tersebut menuturkan, ketika kekeringan melanda wilayah Kabupaten Gunung Kidul, untuk memperoleh air memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum dan memasak, sebagian besar warga membeli air isi ulang. Kondisi perekonomian yang minim, membuat masyarakat Kabupaten Gunung Kidul terbebani, bilamana harus memiliki pengeluaran tambahan yakni membeli air isi ulang.
Sulitnya memperoleh air bersih akibat kekeringan yang melanda setiap tahunnya membuat masyarakat Kabupaten Gunung Kidul mengharapkan bantuan baik dari pemerintah daerah dan berbagai elemen pihak. Atas kondisi tersebut, Dompet Dhuafa melalui Semesta Hijau bersinergi dengan Dompet Dhuafa Jogja menggulirkan program Air untuk Kehidupan (AUK)
Air untuk Kehidupan merupakan program pengadaan dan kemudahan akses sumber air bersih untuk warga miskin di daerah rawan air. Program tersebut mulai berjalan pada tahun 2014. Dalam program tersebut, dibangun 14 bak penampungan air hujan yang dilakukan di 10 titik lokasi pembangunan dalam 3 kecamatan, yakni Kecamatan Tepus, Kecamatan Girimukti, dan Kecamatan Petir. Proses pengerjaannya dilakukan dengan gotong royong warga. Beberapa warga ikut membantu pengerjaan bak secara bergantian tiap harinya saat proses pembangunan. Kini, sebanyak 400 kepala keluarga menjadi pemetik manfaat dalam program ini semakin mudah memperoleh air bersih dan layak konsumsi.
Program AUK ini membantu masyarakat terhadap akses air bersih, sehingga kegiatan masyarakat akan terbantu dan lebih produktif. Diharapkan, dengan dibangunnya bak penampungan air, masyarakat setempat juga akan memelihara fasilitas tersebut untuk jangka panjang. (Dompet Dhuafa/Uyang)