BINTARO, TANGERANG SELATAN — Pada Jumat (10/01/2025) malam, menjadi saksi bisu dari sebuah acara yang penuh khidmat dan kenangan. Kediaman Ikang Fawzi dipenuhi oleh kerabat, sahabat, dan orang-orang terdekat yang berkumpul untuk mendoakan almarhumah Marissa Grace binti Allen Haque tepat di hari ke-100 setelah kepergiannya. Suasana haru bercampur dengan kehangatan silaturahmi mewarnai malam tersebut.
Ikang Fawzi, dengan suara yang bergetar, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua yang hadir. Ia mengapresiasi kehadiran mereka yang telah meluangkan waktu untuk mengirimkan doa bagi sang istri tercinta. Di antara para tamu yang hadir, terlihat beberapa tokoh publik seperti Camelia Malik, Adrian Subono, Shahnaz Haque, serta kerabat dari kalangan akademisi dan berbagai komunitas. Kehadiran mereka menunjukkan betapa Marissa Haque dicintai dan dihormati oleh banyak orang.


Lebih dari sekadar acara tahlil, malam itu juga diisi dengan kegiatan sosial yang mulia. Keluarga Ikang Fawzi mengundang anak-anak yatim untuk turut mendoakan almarhumah dan memberikan santunan kepada anak-anak yatim tersebut. Tindakan ini mencerminkan nilai-nilai luhur yang dipegang oleh Marissa Haque semasa hidupnya, yaitu kepedulian terhadap sesama.
Dalam sambutannya, Ikang berbagi cerita tentang masa-masa terakhir bersama almarhumah. Ia mengungkapkan bahwa dalam satu hingga dua tahun terakhir, Marissa sering berbicara tentang akhirat, bahkan hingga detail tentang pemakaman dan buku-buku. Kenangan ini diungkapkan Ikang dengan penuh rindu, sembari bertanya-tanya tentang kondisi sang istri di alam sana.
“Terima kasih,” ucap Ikang. “Saya jadi terinspirasi karena Adrian Subono dulu juga pernah mendampingi almarhum BJ Habibie saat kepergian almarhumah Ibu Ainun. Kini kawan saya Adrian Subono ini selalu mendampingi saya. Saya dan anak-anak jadi terbawa Marissa, banyak silaturahmi dengan orang dan sedekah berbagi amanah. Saya bertemu teman-temannya dan melanjutkan kebaikan yang telah istri saya lakukan. Itu upaya saya,” lanjutnya.
Ungkapan ini menunjukkan bagaimana Ikang, Bella, dan Chiki Fawzi berusaha melanjutkan nilai-nilai positif yang telah ditanamkan oleh Marissa.



Acara tahlil dipimpin oleh Ustaz Ahmad Pranggono selaku Manajer Dakwah Dompet Dhuafa dengan pembacaan Surat Yasin dan tahlil yang khusyuk. Setelah itu, Ustaz Ahmad Shonhaji selaku Direktur Program Dakwah Dompet Dhuafa turut memberikan tausiah yang menyentuh hati, mengingatkan tentang makna kehidupan, dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. Acara kemudian ditutup dengan pemberian santunan kepada anak-anak yatim yang hadir.
Malam itu, di Bintaro, doa-doa dipanjatkan, kenangan diukir, dan kebaikan ditebarkan. Acara tahlil 100 hari kepergian Marissa Haque bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah momentum untuk mengenang, merenung, dan melanjutkan nilai-nilai luhur yang telah ia wariskan. Kepergian Marissa Haque meninggalkan duka yang mendalam, tetapi juga inspirasi bagi banyak orang untuk terus berbuat baik dan mempererat tali silaturahmi.
Baca juga: Pameran di WTC Singapura, Kenangan dan Pengalaman Dompet Dhuafa Bersama Marissa Haque


“Sudah sewajarnya juga bagi Dompet Dhuafa untuk terus memberi dukungan kepada almarhumah Marissa Haque dan keluarga. Kebaikan almarhum dan keluarga juga sangat berarti bagi perjalanan Dompet Dhuafa,” ucap Reita Annur selaku Manager Brand Activation Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa)
Teks dan foto: Dhika
Penyunting: Dedi Fadlil