BERELLING DENGAN BECAK CERIA — Anak-anak pengungsi Rohingya memanfaatkan waktu sorenya dengan berkeliling menggunakan Becak Ceria dari donatur Dompet Dhuafa, Aceh, Senin (1/6).
ACEH — Waktu sore hari di posko pengungsian di wilayah Kuala Langsa, Aceh, tak lagi digunakan anak-anak Rohingnya untuk berdiam diri. Kini di waktu sore ada hal berbeda yang dapat dilakukan oleh anak-anak pengungsi etnis Rohingnya. Sabtu sore, (30/5) gerombolan anak-anak beranjak masuk ke dalam gerbong odong-odong.
“Dompet Dhuafa menghadirkan odong-odong guna menghibur anak-anak Rohingnya,” ujar Syahrul , Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Waspada Sumatra Utara, Senin (1/6).
Keceriaan dan senyum sumringah merekah dari wajah-wajah mereka dengan hadirnya odong-odong yang akan membawa mereka berkeliling di areal pelabuhan Kuala Langsa. Odong-odong yang mangajak anak-anak berkeliling itu dinamakan Kereta Ceria.
Menurut Syahrul, odong-odong tersebut dinamakan Kereta Ceria sebagai bentuk kehadiran Dompet Dhuafa untuk selalu ingin memberikan kebahagiaan kepada anak-anak itu. “Alhamdulillah, berjalan-jalan di sore hari menggunakan Kereta Ceria sangat disukai oleh seluruh anak-anak Rohingnya,” ungkap Syahrul dalam pesan singkat Whatsapp.
Syahrul menambahkan kegiatan yang disukai anak-anak Rohingnya ini dilangsungkan selama dua jam, dimulai pukul 16:00-18-00. “Ada lebih dari 40 anak yang ikut dalam kegembiraan di Kereta Ceria tersebut,” ungkap Syahrul.
Kegiatan sore hari di posko pengungsian tidak hanya berjalan-jalan dengan Kereta Ceria. Lebih dari itu, para pengungsi juga bertadarus setiap sore hari. “Tadarus dan menghafal Alquran telah menjadi bagian dari budaya mereka,” jelas Iskandar. (Dompet Dhuafa/Gita)