TANGERANG — Tidak banyak yang kenal dengan sosok Amir Radjab Batubara. Namun, dikalangan pengamat ekonomi dan perbankan nasional, tidak ada yang tak mengenalnya. Beliau lebih sering dikenal sebagai tokoh ekonomi syariah di Indonesia. Amir Radjab Batubara termasuk salah satu pendiri Bank Muamalat, yang merupakan bank syariah pertama di Indonesia. Tanpa jasa beliau, mungkin tidak ditemui berbagai macam produk perbankan syariah hingga hari ini.
Terlepas dari peran aktif beliau dalam memperjuangkan ekonomi syariah di Indonesia, tidak banyak yang tahu Amir Radjab Batubara adalah sosok bapak dari anak-anak yatim. Walau beliau tidak memiliki anak kandung, tapi Amir radjab Batubara sering ‘berburu’ anak yatim di daerah-daerah untuk ia nafkahi. Bersama koleganya, ia mendirikan Yayasan Wakayapa di karawaci, Tangerang. Saat ini pengelolaanya diserahkan kepada Dompet Dhuafa untuk progam kemandirian anak yatim.
“Walau beliau tidak dikaruniai anak kandung, tapi memiliki banyak sekali anak asuh,” terang Armansyah Mirza, keponakan Amir Radjab Batubara.
Amir Radjab Batubara juga dikenal sebagai sosok guru. Saat masih aktif bekerja, beliau selalu meluangkan waktu akhir pekannya untuk memberikan pengajaran pada anak-anak yatim di rumahnya. Ketika berkunjung ke daerah-daerah, beliau selalu menyuruh seseorang untuk mencarikan anak yatim untuk dibantu. Sudah tidak terhitung jumlahnya anak-anak yatim yang beliau sekolahkan dan diberikan biaya hidup.
“Beliau adalah sosok role model di lingkungan para sahabatnya. Bukan karena senioritasnya, tapi lebih dari itu adalah integritas dan akhlaknya yang memesona,” ungkap seniman lukis Firdaus Alamhudi, sekaligus sahabat Amir Radjab Batubara.
Oleh karena jasa beliau yang besar, Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga filantropi Islam mengadakan Haul ke-10 wafatnya Amir Radjab Batubara. Bertempat di Aula Yayasan Wakayapa, Karawaci, Tangerang, pada Sabtu (9/2/2019) kegiatan haul tersebut ditujukan sebagai apresiasi atas jasa beliau yang sangat menginspirasi. Diharapkan dengan adanya kegiatan haul tersebut, dapat mengingatkan kembali mengenai kebaikan-kebaikan seorang Amir Radjab Batubara. Dimana, kebaikan-kebaikan tersebut kembali menjadi contoh bagi banyak orang.
“Beliau adalah sosok yang sangat inspiratif, beliau merupakan salah satu tokoh berdirinya Bank Muamalat sebagai bank syariah pertama di Indonesia. Haul tersebut dilakukan dengan harapan kita terus mengenang kebaikannya, dan mengambil inspirasi dari kebaikan yang telah beliau contohkan,” terang Ismail A. Said, selaku Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika.
Dalam kegiatan yang sama, Dompet Dhuafa juga meluncurkan buku ‘Dedikasi Tiada Henti’, salah satu buku memoar seorang Amir Radjab Batubara. Berisikan kisah-kisah kesaksian dari orang-orang yang pernah merasakan inspirasi dari kebaikan-kebaikan beliau secara langsung. (Dompet Dhuafa/Zul)