Menguak Kearifan Lokal Melalui Grebek Kampung

RUMPIN — Suasana Desa Rabak lebih ramai dari biasanya. Warga bergotong royong saling membantu untuk mengecat mushala dan menyiapkan menu berbuka bersama di dapur umum. Di sisi lain, nampak warga berbondong-bondong untuk menikmati layanan cukur rambut dan layanan aksi sehat. Anak-anak berada di sisi lain desa untuk belajar Bahasa Inggris, bela diri silat dan mengikuti aneka lomba. Lomba-lomba tersebut meliputi lomba tangkap ikan, kreativitas ketupat dan hafalan surat.

Inilah gambaran keriuhan Desa Rabak saat dikunjungi tim Dompet Dhuafa dalam Program Grebek Kampung. Grebek Kampung merupakan kegiatan #jangantakutberbagi yang sedang diselenggarakan Dompet Dhuafa pada Bulan Ramadhan 1440 di 114 Desa di Indonesia. Kali ini kegiatan grebek diselenggarakan di Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, menyasar jumlah Penerima Manfaat sebanyak 800 orang. Dalam pelaksanaannya terlibat organ dan jejaring Dompet Dhuafa diantaranya adalah Zona Madina, Layanan Kesehatan Cuma-cuma, Institut Kemandirian, Lembaga Pelayan Masyarakat, KF, Customer Relation Management, dan Dompet Dhuafa Volunteer.

Kegiatan Grebek Kampung dilaksanakan dari pagi hingga sore, sampai saatnya berbuka bersama. Kegiatan sore meliputi pembagian hadiah, pemberian santunan yatim, story telling, tausiah dan iftor jama’i, semua warga berbuka bersama di Mushala.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula para donatur Dompet Dhuafa dan komunitas yang ikut berbagi dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan. Hal ini merupakan wujud partisipasi donatur dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Dompet Dhuafa di Ramadhan 1440 H, sebagai kegiatan real membantu warga yang membutuhkan.

Profil Desa Rabak, walaupun dekat dengan kota akan tetapi secara kehidupan masih jauh dari rata-rata. Mayoritas pendidikan tertingginya adalah SD dengan mata pencaharian petani dengan penghasilan rata-rata Rp. 800 ribu per bulan. Di sana masih jarang jamban, sehingga warga masih bergantung dengan sungai untuk aktivitas MCK.

Grebek kampung menghadirkan sisi keakraban warga yang selama ini sudah mulai luntur dari peradaban Indonesia. Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kearifan lokal dan adat timur yang tinggi. Sudah selayaknya perlu dilestarikan dan dipertahankan dalam sosial kemasyarakatan.

Menurut Jabaludin, selaku Ketua Ramadhan Masjid Al Madinah Kawasan Zona Madina menerangkan bahwa “Acara ini dalam rangka memeriahkan Ramadhan 1440 H dengan hal yang positif. Harapan utamanya adalah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan syair dan siar dalam konteks saling berbagi dan berpadu.” (Dompet Dhufa/Ahmad/Mulyadi/Zona Madina)