JAKARTA — Ekonomi syariah banyak potensi dan manfaatnya. Selain dapat menolong kesejahteraan masyarakat, melalui ekonomi syariah juga melaksanakan syariat-syariat keislaman. Sehingga dengan demikian, kita seolah menggulirkan sekeping koin yang mempunyai dua sisi yang tak terpisahkan. Satu sisi ekonomi, sisi lainnya adalah syariah atau agama.
Walaupun demikian, masih banyak potensi yang belum terungkap. Contoh saja Indonesia, dengan mayoritas penduduk Islam, ekonomi syariah masih belum berkembang pesat, ketimbang negara yang justru mayoritasnya bukan Islam. Salah satu aspek dalam ekonomi syariah adalah wakaf. Akan tetapi, wakaf sering ditemukan hanya di daerah-daerah terpusat saja.
“Banyak potensi wakaf di pelosok-pelosok yang belum terungkap,” ujar salah satu peserta dalam sesi diskusi terkait Dukungan Sektor Keuangan Syariah untuk Wakaf Produktif di acara Indonesia Wakaf Summit 2019, yang berlokasi di Hotel Sari Pacific Palace Jakarta, pada Selasa (5/3/2019).
Potensi-potensi yang belum terungkap tersebut, salah satu penyebabnya adalah lantaran minimnya literasi wakaf di masyarakat. Banyak potensi wakaf di pelosok. Maka perlunya para stakeholder kerja sama untuk mengedukasi masyarakat.
Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi islam, tentu sudah berpengalaman dalam pengelolaan dana ZISWAF. Melaui dana tersebut, menjelma menjadi program-program kemanusiaan yang beroirentasi pada kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat.
“Kita sendiri (Dompet Dhuafa) sudah punya program-program ke pelosok untuk melihat potensi wakaf. Selain itu juga dengan program-program lainnya,” ujar Herman Budianto, selaku Direktur PT. Wasila Dompet Dhuafa.
Namun selain minimnya literasi wakaf. Perlu dicatat bahwa tidak semua wakaf dapat diubah menjadi wakaf produktif. Wakaf memang bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat. Namun dengan wakaf produktif, dampak positif akan berkelanjutan dan juga berkembang di berbagai sektor. Sehingga dampaknya tidak hanya sampai di situ saja.
“Tapi tidak semua wakaf itu bisa menjadi wakaf produktif,” tutup Bobby Manullang, selaku General Manager Tabung Wakaf. (Dompet Dhuafa/Fajar)