HALMAHERA SELATAN — Kali ini Maluku dirundung pilu. Gempa dengan kekuatan getaran 7.2 SR kembali mengguncang Minggu lalu (14/7/2019) pukul 18:00 WIT. Gempa juga dirasakan di berbagai wilayah, seperti Ambon dan Ternate. Bahkan getaran akibat gempa juga masih bisa dirasakan hingga wilayah Raja Ampat di Pulau Papua dan Gorontalo di Sulawesi.
Hingga kini Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa terus melakukan penelusuran di lokasi terdampak. Tim memanfaatkan jalur laut untuk terus memeriksa keadaan-keadaan terbaru masyarakat terdampak.
“Jembatan penghubung di darat putus. Jadi aksesnya dengan laut ataupun udara,” ujar Sigit, selaku Tim Komunikasi DMC Dompet Dhuafa, melalui pesan singkatnya pada Kamis (18/7/2019).
Hingga kini data terbaru yang dihimpun Tim DMC Dompet Dhuafa terdapat 3.104 jiwa terdampak dan masih mengungsi. Sebanyak 971 rumah mengalami rusak berat. Lalu 13 unit fasilitas umum rusak.
“Tim sedang menggelar assessment di Desa Gane Dalam dan Desa Gane Luar, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Setelah data assesment terkumpul, akan kami gulirkan bantuan yang memang benar-benar dibutuhkan,” lanjut Sigit.
Selain itu ditemukan kembali korban jiwa baru akibat tertimpa reruntuhan. Berikut nama-namanya: (1) Segaf Gafur asal Desa Yomen; (2) Bibi Siang K [63] asal Desa Gane Luar; (3) Saima Mustafa [90] asal Desa Nyonyifi yang meninggal di tenda pengungsian; (4) Aina [58] asal Desa Gane Luar; (5) Aisyah [50] asal Desa Ranga-Ranga; (6) Aswar Mukmat [21] asal Gane Dalam.
“Untuk sementara masih fokus assessment di dua desa tersebut terkait kebutuhan dasar pengungsi dan kerusakan yang terjadi,” tambah Sigit. (Dompet Dhuafa/Fajar)