PASAMAN BARAT — Pelosok pedalaman di Kabupaten Pasaman Barat, tepatnya di daerah Jorong Koto Sawah, Kenagarian Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang. Daerah ini berjarak sekitar 250 Km dari Padang, Ibukota Sumatera Barat. Meski medan jalan yang ditempuh dari Pusat Kota lancar dan nyaman, namun terhitung 3-4 Km menuju lokasi, cukup memprihatinkan kondisinya. Di lokasi ini, lebih dari 100 Kepala Keluarga hidup di lingkaran kemiskinan. Tak terjamah kemajuan teknologi dan informasi.
Masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai buruh tani hidup dalam keterbatasan. Untuk pendidikan, rata-rata anak di sini putus sekolah ketika masih setingkat SD. Kemudian mengikuti jejak profesi orangtua sebagai buruh tani. Sedangkan untuk masalah kesehatan, masyarakat seolah pasrah dengan kondisi. Puskesmas terdekat berjarak sejauh 15-17 Km. Dengan keterbatasan ini, kerap masyarakat terdampak gangguan pernafasan dan penyakit kulit, yang diobati secara tradisional. Ketika dilanda penyakit serius, barulah Puskesmas menjadi tumpuan terakhir mereka.
Adanya diskusi tentang Pengadaan Program Aksi Layanan Sehat (ALS) dan Meretas Dakwah Di Pedalaman yang di gagas Dompet Dhuafa Singgalang bersama Wali Nagari dan komunitas, serta tokoh masyarakat, membawa angin segar harapan masyarakat setempat. Wali Nagari Ujung Gading, sangat mengapresiasi agenda yang berlangsung pada Minggu (26/2), sebagai solusi permasalahan kesehatan dan pendidikan masyarakat.
“Untuk kesehatan, kami melibatkan setidaknya delapan relawan medis yang memberikan layanan pemeriksaan kesehatan dan pegobatan gratis untuk masyarakat. Sedangkan untuk lini pendidikan, kami lebih menyasar ke metode dakwah sesuai visi kelembagaan dengan memberikan pembekalan ilmu agama melalui dua dai/guru mengaji yang bertugas di sini,” tutur Fera Zora, selaku penanggung jawab program tersebut.
Tujuan menempatkan dai di sana, sebagaimana laporan dari Relawan yang melaksanakan survey lokasi, menyebutkan kondisi masyarakat berada di ambang keterbatasan akan kesadaran individu untuk membekali diri dengan berbagai ilmu, termasuk ilmu agama. Diharapkan penempatan dai ini dapat mengembalikan motivasi masyarakat untuk aktif dalam kegiatan keagamaan.
Pengadaan program ini mendapat dukungan penuh oleh Komunitas Mata Rakyat Pasaman Barat (MRPB) Peduli, juga Palang Merah Indonesia (PMI) Pasaman Barat, yang mengakomodir Dompet Dhuafa Singgalang dalam memfasilitasi dan memobilisasi program.
“Pelaksanaan program berlangsung di Masjid Banjar Bahal, Kenagarian Ujung Gading, dengan target menyasar lebih dari 100 masyarakat miskin, dan 70 anak setingkat SD-SMA yang mengikuti program dakwah pedalaman,” lanjut Fera.
Untuk menunjang program, Dompet Dhuafa Singgalang juga menyalurkan 70 paket perlengkapan mengaji dan serah terima dai, serta paket sholat di Masjid Banjar Bahal. Dongeng Ceria bagi anak-anak setempat menjadi sesi penutup kegiatan tersebut. (Dompet Dhuafa/Nisa)