Minimalisir Dampak Kekeringan Di Gunungkidul, Relawan Dompet Dhuafa Jogja Alirkan Air untuk Kehidupan

GUNUNGKIDUL — Provinsi Yogyakarta, khususnya di Gunungkidul sisi selatan, didominasi oleh tanah dengan komposisi batuan gamping. Oleh karenanya, air tidak dapat tertahan di permukaan. Sehingga mengakibatkan daerah tersebut menjadi kering dan tandus.

Air menjadi kebutuhan pokok untuk semua makhluk hidup. Tidak ada makhluk hidup yang mampu bertahan tanpa air. Begitu juga dengan saudara-saudara kita di Gunungkidul, khususnya sisi selatan. Mereka saat ini mulai kesusahan mengakses air bersih.

Koordinator aksi, Subadar, mengungkapkan bahwa sejak awal Ramadhan, Gunungkidul sisi selatan sudah mulai kesulitan air. Tandon-tandon penampung air sudah mulai berkurang drastis cadangannya. Sejak itu pula, Dompet Dhuafa Jogja mengirimkan air dengan mobil tangki ke lokasi-lokasi yang membutuhkan. Sampai sejauh ini, tidak kurang dari 50 tangki atau 300.000 liter telah dibagikan dan mampu mencukupi kebutuhan air lebih dari 3200 jiwa.

“Terima kasih kepada para donatur atas partisipasinya bersama Dompet Dhuafa Jogja. Kegiatan dropping sudah kami gulirkan di Kecamatan Saptosari, Panggang, dan Purwosari Gunungkidul,” jelas Subadar.

BMKG memperkirakan puncak musim kemarau jatuh pada bulan Agustus. Artinya masa kering ini masih akan berlanjut beberapa bulan ke depan. Kami mengajak para donatur untuk bersama-sama bentangkan kebaikan dengan berbagi air untuk kehidupan. (Dompet Dhuafa/Bambang/Jogja)