Minuman SUEGEERRR Aloevera, Hasil Pemberdayaan Zakat Produktif (Bagian Satu)

Pemberdayaan zakat produktif dompet dhuafa - aloevera

MALANG, JAWA TIMUR — Geliat perekonomian Desa Tawangsari, Pujon, Malang secara bertahap makin berkembang seiring meningkatnya jumlah warga di wilayah dataran tinggi ini. Sebelumnya, Desa Tawangsari merupakan salah satu kawasan yang terlihat seperti tidak begitu terurus. Peningkatan ini pun dirasa beriringan dengan hadirnya Bumi Maringi Peni (BMP), sebuah kawasan pemberdayaan Dompet Dhuafa yang menghadirkan beragam program holistik melalui kegiatan pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dakwah dan budaya.

Salah satu program ekonomi di kawasan terpadu ini adalah pemberdayaan warga sekitar melalui budi daya tanaman lidah buaya (aloevera). Tanaman ini diolah sedemikian rupa menjadi sebuah minuman segar yang diberi nama “SUEGEERRR”. Pelopor sekaligus yang menjadi penanggung jawab pemberdayaan ini adalah Ali Hamdan, seorang ustaz berusia 39 tahun. Program ini merupakan upaya pengimplementasian dana zakat secara produktif.

Pemberdayaan zakat produktif dompet dhuafa - aloevera
Proses panen aloevera.
Pemberdayaan zakat produktif dompet dhuafa - aloevera
Proses pengupasan daging pelepah aloevera.

Baca juga: Dompet Dhuafa Launching Pilantrokopi, Coffee Shop di Padang Berbasis Pemberdayaan Dana Filantropi

Program pemberdayaan aloevera ini dimulai sejak awal tahun 2022. Secara resmi, program ini tercatat diluncurkan pada April 2022. Alasan memilih aloevera sebagai objek pemberdayaan adalah karena program serupa telah berjalan baik sebelumnya di Yogyakarta. Selain itu, Malang yang terkenal dengan kawasan wisata dengan berbagai macam olahan makanan dan minuman buah, menjadi potensi pasar yang baik. Di samping itu, minuman segar berbahan dasar aloevera belum tersedia di seluruh Malang.

“Sebelumnya, lahan ini merupakan kebun apel. Kita ada sekitar 1000 pohon apel. Saya mencoba melakukan riset selama sekitar 3 tahunan, ternyata apel itu tidak produktif. Di samping itu, harganya semakin turun dan banyak pesaingnya. Kemudian terinspirasi dari program ekonomi milik Dompet Dhuafa di Yogyakarta yaitu aloevera. Akhirnya setelah melakukan berbagai riset, kami ganti kebun ini menjadi kebun aloevera,” tutur Hamdan mengisahkan.

Pemberdayaan zakat produktif dompet dhuafa - aloevera
Proses pengupasan daging pelepah aloevera.

Siang itu, Rabu (23/8/2023), tiga wanita tampak sedang melakukan proses produksi minuman segar aloevera di BMP. Tiga wanita tersebut merupakan penerima manfaat program pemberdayaan ini. Didampingi oleh Hamdan, ketiganya secara kompak dan beriringan mengerjakan tugas-tugasnya dengan cekatan.

Baca juga: Mimpi Gus Sholah Terwujud, RS Hasyim Asy’ari Akan Jadi Leading Sector Pemberdayaan

Sambil terus mendampingi wanita-wanita itu, Hamdan menjelaskan bahwa tanaman aloevera ini sangat menarik baginya. Sebab, ternyata tanaman dari Jazirah Arab ini dapat dijadikan sebagai minuman segar pengganti nata de coco. Belum adanya produsen yang menjalankan produk ini, menjadikan produk ini memiliki pasar yang masih terbuka sangat luas.

“Produsen minuman segar dari sari buah di Malang memang sangatlah banyak, bahkan menjamur. Namun, saya sudah survey ke mana-mana, di Malang ini ya baru kami ini yang membuat produk minuman segar dari aloevera,” jelasnya.

Pemberdayaan zakat produktif dompet dhuafa - aloevera
Nampak gerbang depan BMP di Pujon, Malang.
Pemberdayaan zakat produktif dompet dhuafa - aloevera
Proses panen aloevera.

Kebun aloevera di BMP saat ini memiliki luas sekitar 1000 meter persegi yang terbagi menjadi 4 kotak kebun. Tanaman berdaging pada pelepah daunnya ini mulai dapat dipanen pada umur 8-12 bulan setelah ditanam. Bagian yang diambil adalah pelepah yang paling tua, yaitu yang berada paling bawah. Sedangkan pelepah yang berada di bagian tengah ke atas dibiarkan saja untuk selanjutnya dipanen di kemudian hari jika sudah tua.

Baca juga: Pemberdayaan Zakat Mengubah Hidup Mereka

Nantinya, setelah melalui beberapa kali panen atau pengambilan pelepah, batang aloevera akan makin tinggi. Jika sudah terlalu tinggi, maka yang dilakukan adalah memotong batang hingga batas pelepah paling bawah, kemudian menancapkannya kembali ke tanah supaya membuat akar baru. Sedangkan batang dan akar yang sebelumnya dibuang. Ini mungkin sedikit mirip dengan metode tanam stek. (Dompet Dhuafa/Muthohar)

Bagian selanjutnya … baca Minuman SUEGEERRR ALOEVERA HASIL PEMBERDAYAAN ZAKAT PRODUKTIF (Bagian Dua)