JAKARTA – Menjelang keberangkatannya ke Marawi, kedua relawan yang notabene dari tim Disaster Management Center (DMC) dan tim pengembangan sosial Dompet Dhuafa, telah menyiapkan semua perbekalan secara matang. Hal itu dilakukan mengingat konflik yang melanda Marawi dan sekitarnya sampai saaat ini masih belum turun intensitasnya.
Selain perlengkapan berupa logistik dan benda-benda pendukung lainnya, para relawan tentunya telah menyiapkan misi besar untuk membantu para korban dipengungsian. Mereka juga membuka obrolan terkait beberapa jaringan yang akan dibuka untuk mengaktivasi posko organik Dompet Dhuafa di wilayah Mindanau.
“Selama 10 hari, barang-barang yang kita bawa standar saja. Kita bawa tolls komunikasi, karena kita di sana nanti tidak hanya menyalurkan bantuan. Tetapi kita juga mengaktivasi posko organik Dompet Dhuafa untuk wilayah Mindanau. Nanti kita memberikan beberapa jaringan yang sudah kita aktivasi semenjak 2012, untuk kita kasih pemahaman terkait model respon Dompet Dhuafa, baik bencana alam maupun sosial kemanusiaan seperti di Marawi,” terang Arif Rahmadi Haryono, Manager Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa.
Tak hanya itu, keduanya juga mengusung misi untuk membangun komunikasi dengan steakhoder dan beberapa kampus besar di sekitar kawasan tersebut. Alasan menggandeng pihak ketiga itu tidak lain yakni untuk merekontruksi kehidupan para korban dipengungsian.
“Tetu kita akan membangun komunikasi dengan beberapa steakholder. Kita sudah membuat beberapa pemetaan dengan beberapa kampus di sekitar Iligan city yang cukup besar, dan kita coba merekontruksi mereka yang ada dipengungsian agar dapat hidup seperti pada umumnya,” ungkapnya
Sebelum mengakhiri perbincangannya, rekan Fadhilah Rachman juga menegaskan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada seluruh masyarakat dunia. Bahwa kedatangannya ke Marawi untuk misi kemanusiaan dan perdamaian.
“Bahwa umat muslim bukan bagian dari pihak yang berkonflik. Tetapi kita bagian dari pihak yang memberikan solusi. Kita ingin menghadirkan pesan-pesan bahwa ini bulan Ramadhan agar semua masyarakat dunia tahu hal tersebut,” kata Arif, kepada reporter Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Rico SR)