PANGANDARAN — Hujan deras yang melanda Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, menyebabkan sungai-sungai di daerah tersebut meluap dan mengakibatkan banjir pada Jumat (6/10). Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan longsong di beberapa titik. Longsor menelan kurang lebih 4 korban jiwa, dan ratusan jiwa mengungsi. Meski kondisi luapan air sudah mulai turun, aktivitas masyarakat belum bisa berjalan normal.
Dompet Dhuafa beserta pihak pemerintah, TNI, POLRI, dan organisasi non pemerintahan lainnya terus melakukan pemantauan kondisi banjir dan longsor. Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhaufa, juga sudah membuka posko induk yang berada di Kecamatan Sidamulih, Pangandaran, untuk memudahkan koordinasi dan recovery.
“Sampai saat ini, Tim DMC Dompet Dhuafa beserta tim Dompet Dhuafa Jawa Barat telah berada di lokasi. Aksi yang kami lakukan untuk tahap awal antara lain melakukan mobilisasi bantuan relief pada bidang kebersihan. Kebersihan menjadi poin utama agar tidak tersebarnya penyakit di kalangan pengungsi. Selain itu, kami juga sedanng mengusulkan kepada pemerintah setempat untuk memobilisasi alat berat untuk membantu pembersihan material longsor. Karena material longsor tersebut menutup akses beberapa desa, sehingga bantuan tidak bisa masuk. Kemudian setelah terbukanya akses, insyaa Allah kami juga akan terjun dalam proses recovery,” ujar Syamsul Ardiansyah, Direktur DMC Dompet Dhuafa.
Aktivitas respon dan bantuan masih sangat dibutuhkan oleh para korban banjir dan longsor. Untuk itu dukungan terhadap bencana Pangandaran masih sangat diharapkan dan dibuka seluas-luasnya. (Dompet Dhuafa/Dea)