PONOROGO—Desa Karangpatihan dahulu terkenal dengan Desa Miskin dan idiot. Dikatakan idiot karena faktor kekurangan gizi parah dan adanya perkawinan sedarah. Terbukti dengan banyaknya tunagrahita yang berjumlah 500 orang dari sekitar 5.800 jiwa penduduk (data dari kelurahan). Namun saat ini mulai berkurang dan hanya tersisa sekitar 98 tunagrahita.
Seiring dengan beberapa program yang dilaksanakan oleh pemerintah setempat, Desa Karangpatihan pun semakin berkembang dengan baik. Beberapa kali program Dompet Dhuafa juga kerap mewarnai desa ini. Salah satunya adalah program air untuk kehidupan pada tahun 2011.
Menurut Eko, selaku lurah menyampaikan, desa yang memiliki luas 1.331 hektare ini masih membutuhkan program untuk peningkatan kapasitas rohani. Menurutnya, program Training Amazing Muslimah yang merupakan program bimbingan bagi muslimah untuk belajar membaca Al-Qur’an. Hal ini dirasa sangat tepat untuk menangani permasalahan spiritual di Desa Karangpatihan.
“Dengan luas sekitar 1.331 hektar, desa tersebut dapat dikatakan memiliki jumlah penduduk terhitung banyak. Selain program pembangunan infastruktur, sudah selayaknya juga diimbangi dengan kapasitas pembangunan rohani yang memadai untuk kebutuhan warga. Bersyukur Dompet Dhuafa menyelenggarakan program Amazing Muslimah ini,” ungkap Eko.
Amazing Muslimah ini dilaksanakan bersama kelompok kajian di permukiman warga. Sebanyak 36 muslimah turutserta dalam kegiatan ini. Pihak Dompet Dhuafa melalui tim Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) berharap pelatihan membaca Al-Qur’an dapat terus istiqomah terlaksana di Desa Karangpatihan ini. Cordofa pun sedang mengusahakan beberapa pengajar Al-Qur’an untuk dapat bergabung bersama Forum Halaqah Qur’an guna keberlangsungan pelatihan kedepannya.
Lastri, salah satu peserta Training Amazing Muslimah, berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan berkelanjutan. Ia pun siap untuk menjadi pengajar Al-Qur’an bagi tetangga-tetangganya. “Pelatihan ini harus terus dilaksanakan karena sangat membantu para ibu-ibu untuk bisa belajar Al-Qur’an,” ungkapnya.
Selain itu, pada sambutannya, Lurah Eko menyampaikan terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah hadir ke Desa Karangpatihan dan memberikan perhatian lebih kepada para warganya. Terutama dalam pembekalan rohani dan membaca Al-Qur’an. Ia juga menyampaikan motivasi kepada para warganya untuk terus belajar Al-Qur’an. Setiap malam ba’da shalat maghrib dan tidak menghidupkan televisi sampai isya tiba. (Cordofa/Arifah)