National Mission 2019, Mencetak Pemuda-pemudi Berjiwa Pemimpin yang Menjunjung Tinggi Kemanusiaan

BOGOR — Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa melalui Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA), menggelar National Mission 2019 dengan tema “Menjaga Integritas, Berkhidmat untuk Kemanusiaan” yang dilaksanakan di Bogor Valley, Jawa Barat, pada Sabtu (16/3/2019) lalu. National Mission merupakan kegiatan pengukuhan penerima manfaat BAKTI NUSA yang telah menyelesaikan pembinaan selama setahun.

Selama dua hari, 64 pemuda-pemudi penerima manfaat BAKTI NUSA dari 14 kampus akan memperoleh materi-materi pembekalan dari tokoh-tokoh hebat, antara lain Ust Prof. Dr. Ir. Achmad, MS, Bambang Suherman (Direktur Program Dompet Dhuafa), M. Syafi’ie El-Bantanie (Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan), drg. Imam Rulyawan (Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi), Zaim Uchrowi, dan Arif Rahmadi Haryono (GM Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa).

Dompet Dhuafa mengajak para peserta untuk memiliki semangat-semangat kemanusiaan yang terwujudkan dalam setiap program-program lembaga filantropi islam tersebut. Kegiatan National Mission tersebut bertujuan untuk mencetak pemuda-pemudi menjadi pemimpin yang sigap dan peka terhadap isu-isu kemanusiaan.

“Dalam pergerakannya Dompet Dhuafa terus berupaya berkontribusi dengan melakukan pengembangan dan menguatkan potensi lokal. Dompet Dhuafa juga menjalankan misi dan mengusung nilai-nilai lembaga yang Islami, Universal, Peduli, Inovatif, Responsif, Amanah dan Profesional,” ujar drg. Imam Rulyawan, MARS., selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi.

Pemuda memang memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan yang lain. Keuntungan terbesar selain fisik yang masih mumpuni ialah semangat ingin tahu untuk belajar terus-menerus. Karena semangat ingin tahu tersebut membuat pemuda terus-menerus menjelajah hal-hal baru. Hingga ketika mereka menemukan hal yang memang mampu memberikan dampak positif yang banyak. Pada saat itulah, mereka memiliki idealisme yang kuat. Karena salah satu ciri pemimpin yang hebat ialah memiliki idealisme yang kuat.

“Allah melihat usaha umatnya dalam menjadi bagian pemimpin. Usaha itulah yang akan menjadi bahan bakar agar idealisme tetap kokoh menopang diri untuk terus berkhidmat kepada masyarakat. Ingat misi kita bukan hanya Indonesia tapi dunia. Maka luaskan misi dan luaskan mimpi agar langkah menjadi pemimpin dapat terus terpatri,” ungkap Syafei Al Bantanie, Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan dalam pemaparan materinya.

Ditambah jika kita melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan pada rentang tahun 2020 hingga 2030, jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) jauh lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (usia kurang dari 15 tahun dan lebih dari 64 tahun). Dengan demikian, para pemuda yang berjiwa pemimpin akan ada di mana-mana. Sehingga kontribusi yang diberikan kepada masyarakat juga lebih banyak dan cepat.

“Saya harap para alumni penerima manfaat beasiswa Dompet Dhuafa Pendidikan, khususnya BAKTI NUSA, dapat berkontribusi kembali kepada masyarakat,” tutup Imam. (Dompet Dhuafa/Fajar)