MALANG — Saat ini, Omah Kincir memiliki tim inti berjumlah 8 pemuda yang selalu siap untuk bergerak. Sedangkan relawan yang terdata berjumlah 50, gabungan dari mahasiswa dan pemuda lainnya. Salah satu program Omah Kincir adalah mewadahi pemuda-pemuda, khususnya mahasiswa untuk senantiasa selalu meningkatkan prestasi. Baik prestasi akademik maupun non-akademik. Mayoritasnya adalah mahasiswa UM, namun ada juga sebagian dari kampus lain yang ada di Malang. Sebanyak 50 pemuda tersebut, merupakan kumpulan dari berbagai kompetensi sesuai pada bidangnya.
“Di Omah Kincir tersebut, kami bergerak bersama-sama untuk berprestasi. Baik dalam tingkatan prestasi akademik maupun non akademik,” jelas Tsania Nur Diyana, Salah satu penerima Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) Dompet Dhuafa dan mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Malang.
Tak heran, Omah Kincir banyak mencetak pemuda-pemuda berprestasi. Di antaranya Lhulu An-Nisa sebagai juara 2 dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Techno Creative 2019, setelah itu ada M. Khoirul Rifai yang mendapat predikat sebagai Mapres 1 Universitas Negeri Malang 2019. Kemudian ada Ari Gunawan yang meraih predikat Mapres 3 UM. Sedangkan dalam kategori karya tulis, tentu lebih banyak lagi. Untuk si penggagasnya saja sudah mencetak belasan juara dan penghargaan karya tulis dalam berbagai bidang.
Terakhir kali Tsania mendapat penghargaan pada upacara hari Peringatan Sumpah Pemuda (28/10/2019) lalu, di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Atas prestasinya mengembangkan Omah Kincir, Tsania dinobatkan sebagai Pemuda Utama Bidang Penyadaran di Provinsi Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Di waktu yang sama, selain Tsania yang mendapat penghargaan oleh Gubernur Jawa Timur, anggota Oemah Kincir lainnya juga mendapat penghargaan sebagai Pemuda Pelopor tingkat Kota Malang oleh Dispora Kota malang.
“Alhamdulillah, bersama Omah Kincir, kami bersama-sama mengukir porestasi. Semoga teman-teman semua di Omah Kincir, terus berprestasi dan rmenjadi gemilang di bidang masing-masing,” pungkas Tsania. (Dompet Dhuafa/Muthohar)