PIDIE JAYA, ACEH–Sore itu, banyak warga yang tinggal di pos pengungsian Masjid Baiturrahim, Musa, Pidie Jaya, Aceh, tak sabar menanti kehadiran tim Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC). Mereka sudah tak sabar untuk memeriksakan berbagai keluhan dan kondisi kesehatan masing-masing. Mereka gundah ketika tim LKC tak kunjung datang sesuai jadwal, lantaran kondisi lalu lintas yang macet.
Hingga akhirnya pukul 17.00 WIB, ambulance LKC memasuki halaman pos pengungsian tersebut. Rona bahagia dari wajah-wajah yang gundah menunggu pemeriksaan kesehatan gratis, sekejap berganti binar bahagia. Ya, apa yang mereka tunggu telah tiba. Dokter, perawat dan apoteker telah siap melayani para penerima manfaat untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.
“Memuaskan dan senang adanya layanan kesehatan yang datang di Gampong Teungoh Musa ini. Jadi semakin mudah untuk masyarakat korban gempa berobat. Semoga pelayanan ini dapat dirutinkan. Syukur-syukur bisa berlanjut terus kedepannya. Karena kami orang kampung, belum punya akses kesehatan BPJS. Jadi dengan adanya layanan kesehatan keliling seperti ini, kami sangat terbantu. Terima kasih untuk layanannya,” ucap Kafrawi (43), salah satu pasien ALS LKC Dompet Dhuafa yang memeriksakan luka akibat tertimpa reruntuhan rumahnya saat gempa besar terjadi.
Satu persatu pasien penerima manfaat Aksi Layanan Sehat (ALS) dari LKC Dompet Dhuafa dilayani. Namun, seusai maghrib, pasien terus membludak jumlahnya. Hampir saja kualahan tim LKC. Hingga akhirnya dengan bantuan relawan lokal, semua pasien penerima manfaat terlayani.
“Ini semua diluar dugaan kami. Saya kira pasien paling 50an. Tapi ternyata setelah tim datang, pasien membludak jumlahnya hingga 264 jiwa. Walaupun sampai larut malam, kami tetap harus melayani masyarakat korban gempa di sini. Sebuah apresiasi masyarakat yang luar biasa, akan layanan kesehatan ini,” papar dr. Ilham, selaku penanggung jawab program respon layanan kesehatan korban gempa bumi Aceh. (Dompet Dhuafa/Taufan YN)