sejumlah warga Rohingya tengah menikmati fasilitas Posko Hangat Dompet Dhuafa, Langsa, Aceh, pada Rabu (27/5). (Foto:Dompet Dhuafa)
ACEH-Biasanya di suatu tempat pengungsian sudah menjadi hal umum ada fasilitas tenda, posko kesehatan, dan dapur umum. Tetapi, bagaimana dengan posko hangat?
Itulah yang Dompet Dhuafa dirikan di tempat pengungsian di Langsa, Aceh. Dompet Dhuafa sengaja mendirikan Posko Hangat sebagai tempat di mana pengungsi Rohingya bisa ngeteh, ngopi, atau sekedar makan camilan atau mi instant.
Koordinator Lapangan Posko Solidaritas Muslim Rohingya dari Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Eka Suwandi mengatakan, di posko ini pengungsi tidak hanya bisa sekedar menikmati camilan yang ada.
“Di posko hangat, pengungsi bisa memasak sendiri mi dan minuman yang diinginkan. Hampir seluruh pengungsi belum bisa menggunakan kompor gas dan peralatan masak lain sehingga kegiatan ini bisa dikatakan sebagai ajang kursus memasak”, ujar Eka ketika ditanya keunikan dari posko kesehatan.
Pengungsi belajar memasak dari relawan di sana. Para relawan dengan senang hati mengajarkan cara menggunakan kompor gas dan membuat makanan atau minuman mereka sendiri. Kegiatan ini menjadi posko hangat sebagai tempat silaturahim antara pengungsi dengan relawan yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Utara seperti Universitas Muhamadiyah Sumatera Utara (UMSU), UIN Sumatera Utara, Univeritas Samudra (Unsam), dan IAIN Zawiyah Cotkala.
Bagi Dayat, salah satu relawan dari UIN Sumatera Utara, ini adalah pengalaman yang tak terlupakan.Ia sangat senang melihat para pengungsi yang dibimbingnya bisa masak sendiri dan mencuci piring sendiri dengan menggunakan fasilitas posko hangat yang sudah disediakan secara mandiri.