SERANG — Peran anak dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB) penting dilakukan. Sebab pembelajaran PRB yang dilakukan sejak dini merupakan langkah efektif untuk membudayakan perilaku sadar bencana di masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh M Syaiban, Staf PRB Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa pada Forum Anak di kegiatan Konferensi Nasional Pendidikan Bencana III, di hari kedua, Selasa (5/11/2019).
“Kalau anak sudah terbiasa mendengar istilah PRB dan sudah tanggap, hal tersebut tentu akan meminimalisir risiko bencana pada anak. Selain itu ada kemungkinan mereka bisa membawa perilaku sadar bencana ke dalam keluarga dan lingkungan masyarakat,” ujar Syaiban.
Saat penyampaian materi, para peserta anak yang terdiri dari perwakilan siswa dari beberapa sekolah di wilayah Provinsi Banten, mendapat waktu untuk diskusi kelompok. Setelah itu, mereka diminta untuk memaparkan hasil diskusinya. Syaiban juga mengatakan bahwa metode tersebut dilakukan untuk mendorong anak berfikir dan menggali hal yang sudah mereka ketahui.
Materi dilanjutkan dengan pemaparan mengenai tindakan preventif yang harus dilakukan untuk meminamilisir dampak bencana dan langkah-langkah yang harus dilakukan jika bencana terjadi. Seperti pengadaan tas siaga yang berisi makanan kering dan minuman, alat komunikasi, uang, dokumen penting, selimut, alat mandi, peluit dan lainnya.
“Untuk di sekolah bisa dilakukan juga simulasi bencana secara berkala, pembuatan jalur evakuasi dari kelas menuju tempat pengungsian hingga membuat kesepakatan dengan keluarga di rumah, perihal titik temu jika bencana terjadi,” jelas Syaiban. (Dompet Dhuafa/Infokom DMC)