Peran Media Dalam Menyikapi Situasi Tanggap Darurat

JAKARTA — Informasi telah memainkan peran penting sejak ditemukannya mesin cetak. Lewat ditemukannya mesin cetak, memungkinkan sebaran informasi yang massif hingga menyentuh segala sendi masyarakat. Tentu jika dibandingkan dengan sekarang, sebaran informasi jauh lebih cepat dan massif ketimbang zaman dahulu. Tidak lupa juga, dengan perkembangan teknologi yang semakin mutakhir, menjadi penunjang bagaimana sebuah informasi disebar.

Penyebaran informasi tidak terlepas dari peran media sebagai pihak yang menghimpun dan menyebarkan berbagai informasi. Baik media jurnalistik yang berbasis cetak maupun digital. Bahkan media sosial seperti facebook atau instagram juga dapat menjadi media penyebar informasi. Walaupun tidak memiliki kaidah yang sama sebagaimana media jurnalistik.

Arifin Asydhad selaku Pemimpin Redaksi Kumparan, sebagaimana dijumpai dalam talkshow Humanitalk: Disaster 4.0, yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Jakarta Humanity Festival (Jakhumfest) 2019 di Loop Station Jakarta, akhir pekan lalu.

“Fungsi media dalam situasi kebencanaan ialah untuk mengantisipasi dan mendorong awareness kepada khalayak. Hal tersebut dapat terjadi apabila melibatkan pihak-pihak lain baik lembaga ataupun komunitas. Seperti misalnya kita memperoleh data-data yang ditemukan BNPB, lalu menceritakannya kepada masyarakat,” ujar Arifin.

Di talkshow tersebut juga turut menghadirkan Citra Natasya, founder dari komunitas House of Perempuan, dan Dr.Ir.Agus Wibowo, M.Sc, Kepala Pusdiklat PB BNPB. Di kegiatan tersebut, semua narasumber saling berbagi terkait perannya dalam menyikapi dan mengatasi kebencanaan. Citra Natasya juga menambahi bahwa tanpa media, komunitas seperti House of Perempuan juga berperan untuk membantu respon-respon yang diberikan oleh berbagai pihak. Bisa dicontohkan seperti BNPB mencari data-data dan memberikan respon, lalu disebarluaskan informasinya melalui media Kumparan, serta komunitas House of Perempuan berperan untuk memberikan bantuan lebih lanjut.

Lebih jauh lagi, Arifin menjelaskan bahwa peran media tidak hanya sekedar menceritakan kejadian dan dampak bencana. Namun dia juga berperan untuk memonitor demi mengetahui perkembangan lebih lanjut kondisi di lapangan, terutama bagi pihak-pihak terdampak.

“Media juga mempunyai peran untuk mengawasi rekonstruksi rehabilitasi para korban. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui apakah para korban sudah menerima bantuan-bantuan yang diberikan. Sampai sejauh mana dampak dari bantuan tersebut,” lanjut Arifin.

Diharapkan melalui kegiatan ini, mendorong kesadaran betapa pentingnya peran media, terutama bagi mereka yang terlibat langsung sebagai jurnalis. Baik dari media cetak maupun digital. (Dompet Dhuafa/Fajar)