DEPOK, JAWA BARAT — Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) yang sangat pesat diperkirakan akan terjadi di Indonesia. Hal ini sebagai akibat dari terjadinya transisi demografi di mana saat ini Indonesia sudah berada pada tahapan angka kematian dan angka kelahiran yang rendah (Bappenas, 2019). Struktur penduduk Indonesia yang mulai berada pada aging population ditandai dengan persentase penduduk lansia dari tahun 2020 yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 10% (sepuluh persen). Bahkan dari hasil proyeksi Badan Pusat Statistik pada tahun 2045 lansia Indonesia diperkirakan hampir mencapai seperlima dari seluruh penduduk Indonesia.
Oleh itu, kepedulian terhadap kesehatan dan produktivitas para lansia harus diperhatikan. Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa telah lama berperan aktif pada kesehatan lansia. Salah satu program LKC Dompet Dhuafa adalah Pos Sehat di mana para lansia selain menjadi penerima manfaat, lansia juga menjadi kader di pos sehat.
Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang jatuh setiap tanggal 29 Mei, LKC Dompet Dhuafa menggelar berbagai macam rangkai acara yang berlangsung di 12 provinsi di Indonesia. Sejak tanggal 23 Mei 2022 lalu, setidaknya ada 5 (lima) rangkaian yang telah diselenggarakan, yaitu Skrining Lansia (Frail) / skrining kerentaan dan skrining kesehatan jiwa, senam lansia, Lomba Lansia, dan campaign. Sedangkan puncaknya adalah Perayaan Hari Lanjut Usia (HLUN) pada Jumat (10/6/2022), bertempat di Kantor Kecamatan Cinere, Depok, Jawa Barat.
General Manager Kesehatan Dompet Dhuafa dr. Yeni Purnamasari, MKM. menyebutkan, LKC Dompet Dhuafa menggelar acara HLUN sebagai bentuk apresiasi berupa penghargaan atas semangat jiwa raga serta peran penting dan strategi para lanjut usia Indonesia dalam kiprahnya mempertahankan kemerdekaan, mengisi pembangunan dan memajukan bangsa.
Pos-pos Sehat Dompet Dhuafa yang kadernya merupakan para lansia di antaranya Pos Sehat Al Falah dan Pos Sehat Husnul Khotimah turut memeriahkan acara peringatan ini. Yeni menambahkan, sebelum pandemi ada, kegiatan yang dilakukan untuk lansia di pos sehat di antaranya ada senam sehat, skrining PTM, pengajian lansia, berkebun, serta penyuluhan. Selain kegiatan itu, ada pula brain gym, curhat lansia, dan fisioterapi. Pengisi kegiatan tersebut juga dilakukan oleh kader lansia di pos sehat tersebut.
Di tengah-tengah acara ini juga ada penampilan unjuk kreatif dari para lansia. Di antaranya ada pembacaan puisi yang dibawakan oleh Ibu Etty Amibulah (73) dari Pos Sehat Al Falah. Selain itu juga penampilan krida lansia dari Suluk Nusantara dengan tarian-tarian yang diringi oleh lagu Perahu Layar.
Camat Cinere, Sugianto, yang hadir pada acara HLUN ini menyampaikan, “Tentunya saya mengucapkan selamat kepada para lansia atas penyelenggaraan peringatan hari lanjut usia Nasional ini. Semoga dengan ini para lansia selalu diberi keberkahan dan kesehatan sehingga tetap semangat sebagaimana motonya yaitu Lansia Sehat Indonesia Kuat”.
Pada sesi tausiyah, Ustadz Ahmad Pranggono menceritakan kisah seorang nenek lansia pada zaman Rasulullah yaitu Qubaisyah. Qubaisyah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah! tolong ajarkan kepadaku amalan pendek, singkat, sedikit, tapi bisa menuntunku di dunia dan akhirat. Dan jangan panjang-panjang karena aku sudah tua dan mudah lupa”. Rasulullah mengajarkan “Wahai Qubaisyah! menjelang masuk waktu subuh, katakanlah subhanallah wa bi hamdih, wa la haula wa la quata illa billah, sebanyak empat kali. Jika dibaca akan menghindarkan dari 4 (empat) penyakit ini, yaitu penyakit gila, pikun, kusta, dan lumpuh”.
Direktur Dakwah Budaya dan Pelayanan Masyarakat Ustadz Ahmad Shonhaji menyampaikan pesan dari Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa yang disampaikan pada HBH Suluk Nusantara beberapa waktu lalu. Ia berpesan bahwa lansia jangan mau dicap sebagai 3S (sepuh, sunyi, dan sepah) namun harus menjadi S3, yaitu sehat, semangat dan sejahtera.
“Salah satu yang kami laksanakan dalam program HLUN ini adalah dengan melakukan berbagai macam kreasi lansia. Ada mereka yang tetap dengan passion-nya menjadi juru tulis batik, ada yang tetap menjadi petani yang menghasilkan hasil yang luar biasa. Artinya lansia harus tetap produktif. Di Hari HLUN ini saya mengucapkan semoga bapak-bapak dan ibu-ibu tetap menjadi S3, yaitu tetap sehat, semangat dan sejahtera,” ujarnya.
Sebagai Senior Advisor Program Lansia Dompet Dhuafa, dr. Astrina Yulda, atau yang akrab disapa Bu Ririn, mengatakan dirinya bersyukur sekali sebab perjuangannya dengan Dompet Dhuafa serta pihak-pihak terkait lainnya akhirnya membuahkan hasil. Di Kementerian Kesehatan, lansia mendapatkan apresiasi yang baik. Tak tanggung-tanggung, beberapa kader Pos Sehat Dompet Dhuafa pun mendapatkan penghargaan Agent Of Change (AOC) sebagai penggerak para lansia untuk tetap hidup sehat dan bermanfaat.
“Para AOC ini adalah para lansia yang merubah para lansia lainnya untuk hidup healthy aging,” ucap Ririn.
Indonesia adalah surga yang indah yang memerlukan kontribusi semua pihak yang tinggal untuk menikmati keindahannya. Untuk mencapai cita-cita Indonesia sehat, Dompet Duafa menyadari bahwa diperlukan campur tangan yang diturunkan dalam sebuah karya nyata. Oleh karenanya, Dompet Dhuafa mengajak semua pihak untuk bahu membahu membangun Indonesia dengan berasaskan kemandirian, kesadaran dan keadilan untuk kesehatan dan kesejahteraan bangsanya. (Dompet Dhuafa / Muthohar)