SERANG, BANTEN — Banyak kisah dan cerita yang hadir dalam setahun perjalanan. Mulai dari cerita suka sampai yang mengundang derai air mata. Namun yang pasti, apa pun kisah yang pernah singgah, ia adalah sejarah yang menyimpan banyak hikmah. Masalah kemanusiaan adalah salah satu cerita yang menguat di antara kisah-kisah lain sepanjang tahun ini. Masalah kemanusiaan membuat kita dihadapkan pada satu pertanyaan: “Apa yang sudah kita lakukan sebagai manusia untuk kemanusiaan?”
Kenyataannya, musibah dan bencana yang datang menimpa saudara-saudara kita se-Tanah Air dan di seluruh penjuru dunia, membuat kita harus menemukan jawaban dari pertanyaan: “Mengapa kita harus membantu mereka?” Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk menemukan jawabannya.
Berangkat dari banyaknya masalah kemanusiaan tersebut, Dompet Dhuafa mencanangkan gerakan kemanusiaan bertajuk “Humanesia, Mereka Keluarga Kita,” yang bertujuan menjaring setiap elemen masyarakat dunia untuk saling sapa, bergotong-royong, dan bahu-membahu membantu setiap insan lemah yang membutuhkan dukungan. Gerakan yang menjadi jembatan antara insan berkecukupan dan mereka yang lemah.
“Penghujung tahun dipilih sebagai momentum memasifkan gerakan Humanesia. Karena pada waktu-waktu inilah kita kerap terlena. Di penghujung tahun, kebanyakan kita sibuk memikirkan tentang rencana liburan. Bagaimana membelanjakan bonus akhir tahun? Atau di mana akan menghabiskan malam pergantian tahun? Kita terlalu sibuk memikirkan hal-hal tersebut. Sehingga lupa bahwa di luar sana masih banyak saudara-saudara kita, masih membutuhkan uluran tangan. Jangankan menghabiskan malam tahun baru, untuk tidur malam ini pun tidak tahu di mana,” tutur Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Abdurrahman Usman, saat menggelar konferensi pers Humanesia di Kota Serang, Banten, Senin (5/12).
Melalui gerakan Humanesia, Dompet Dhuafa mengajak seluruh masyarakat dunia agar kembali menumbuhkan, memupuk, dan memelihara rasa empati di tengah krisis kemanusiaan yang sedang mengancam.
“Gerakan ini adalah milik publik, dan setiap kita dapat berkontribusi dengan apa pun yang dapat memberikan kemaslahatan pada umat manusia. Kita semua berkesempatan menciptakan gelombang kebaikan yang responsif terhadap setiap isu kemanusiaan yang sedang terjadi, kapan pun dan dimana pun. Mari ulurkan tangan kita, mari membantu,” ujar Usman.
Diluncurkannya tema Humanesia, Dompet Dhuafa Banten juga menyiapkan situs crowdfunding beralamat donasi.ddbanten.org. Melalui situs ini, para donatur dapat dengan mudah menunaikan donasinya untuk kemanusiaan.
“Hingga akhir Desember nanti, kita tengah memasifkan 6 kampanye kemanusiaan, di antaranya ajakan membantu bocah dhuafa yang menderita tumor di Pandeglang, bantuan untuk etnis Rohingya, bantuan bedah rumah untuk dhuafa di Kabupaten Serang, program celengan beasiswa untuk anak dhuafa di Banten, patungan untuk jaminan makan bulanan dhuafa, dan bantuan modal usaha untuk dhuafa,” jelas Usman.
Melalui situs tersebut, setiap donatur dapat memilih kampanye yang ingin dibantu dan langsung menunaikan donasinya. “Orang-orang baik dapat langsung berdonasi tanpa batasan minimum. Kami menyarankan donatur untuk mengisi data sesuai identitas. Ini sebagai bentuk transparansi, kami akan mengirimkan laporan donasi lewat email atau pos ke alamat yang diinformasikan donatur saat mengisi data,” pungkasnya. (Dompet Dhuafa/Iwan Banten)