BEKASI — Alunan kumandang takbir begitu merdu dan tak terlalu melengking. Enak terdengar di telinga, begitulah gambaran suara adzan Ujang Rahman. Ketika ia mengumandangkan adzan di Mushala Yayasan Psikiatri Galuh, Bekasi, Selasa (7/2). Tak heran karena Rahman merupakan juara 3 pada perlombaan adzan dalam rangka menyambut peringatan maulid Nabi di Yayasan Galuh yang diadakan BRP Dompet Dhuafa bulan Januari lalu.
Pemuda yang akrab dipanggil Rahman ini, selain bagus adzannya, juga sangat rajin mengikuti kegiatan bimbingan dan pembinaan rohani oleh Relawan BRP Dompet Dhuafa. Ia selalu hadir dalam bimbingan. Bahkan datang lebih awal dari yang lain, tanpa harus disuruh atau dipanggil petugas. Seolah itu sudah menjadi kebutuhannya.
Kang Rahman masuk ke Yayasan Psikiatri Galuh empat bulan lalu, melalui Dinas Kesehatan Bandung. Lelaki lajang ini mengalami gangguan jiwa lantaran beban fikiran yang sangat berat. Tekanan yang terakumulasi dari permasalahan hidup yang dialaminya. Namun semua itu tidak dapat tercurahkan. Sehingga mengakibatkan tekanan mental yang hebat, semua berawal pada saat ia remaja sekitar tahun 2000an.
“Itu teh dulu saya stress mikirin hidup serba susah. Dipikirin saja tapi gak ada solusi, jadi pusing dan hilang kendali,” ucap Rahman, di sela obrolannya.
Sekarang kang Rahman sudah dinyatakan sembuh oleh Yayasan Psikiatri Galuh dan sudah dapat pulang, serta dikembalikan kepada keluarganya di desa Bongas, Kampung Nonmigas, Cililin, Bandung. Ketika konsul kunjungan BRP Dompet Dhuafa, Kang Rahman mengungkapkan keinginannya untuk bertaubat dan membantu TPA (Taman Pendidikan Al Quran) milik kelurganya,
“Saya ingin mengabdi Ustadz. Ingin bantu-bantu saudara di TPA,” ungkapnya saat konsultasi.
Besar harapan semoga Kang Rahman dapat dijaga dan diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam mengarungi kehidupan setelah keluar dari rehabilitasi. Kemudian juga menjadi perantara kesembuhan yang maksimal.
Program Bimbingan Rohani (BRP) Psikiatri Dompet Dhuafa adalah program bimbingan pembinaan rohani kepada pasien psikiatri saat menjalani perawatan di yayasan rehabilitasi. Ini sebagai upaya menyempurnakan ikhtiar medis (kedokteran) dengan ikhtiar spiritual. Dengan memberikan ketenangan dan kesejukan hati melalui dorongan dan motivasi, BRP merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan bio-psycho-socio-spiritual yang komprehensif. (Dompet Dhuafa/Mustaki LPM)