Ramadhan Produktif, Kolaborasi Dompet Dhuafa dan GAIKINDO Hadirkan Educare

BOGOR — GAIKINDO Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) bersama Dompet Dhuafa meluncurkan pelatihan otomotif gratis bertajuk “Sinergi Program Pelatihan Otomotif ‘educare” di SMKN 01 Cibinong, pada Kamis (15/5/2019). Program tersebut juga mendapat dukungan dari Astra Finansial dan Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles (OICA).

Turut hadir dalam peluncuran tersebut Agus Riyadi (Project Director Sevent Event selaku penyelenggara dibalik pameran GIIAS), Laurentius Iwan Pranoto (Event Coordinator Astra Finansial), Zainal Abidin, (Direktur Masyarakat Insan Berdaya [MIB] Dompet Dhuafa), Abdurrahman Usman (Direktur Eksekutif Institut Kemandirian [IK] Dompet Dhuafa).

Pelatihan tersebut nantinya akan bergulir selama tiga bulan terhitung dari 17 Juni 2019. Sebulan pertama peserta akan mendapat bekal teori dan praktik dari pengajar-pengajar IK. Dua bulan setelahnya, mereka akan diwajibkan untuk magang. Tentunya lokasi untuk magang juga sudah disediakan pihak penyelenggara. Mereka akan mendapatkan juga tempat menginap atau semacam asrama. Sehingga peserta sama sekali tidak dipungut biaya. Nantinya lokasi pelatihannya akan dilaksanakan di SMKN 01 Cibinong dan juga di HRA Pondok Cabe.

“GAIKINDO kan asosiasi produsen kendaraan bermotor. Jadi boleh dibilang kalau GAIKINDO itu sebagai bagian utama industri otomotif di Indonesia. Mereka mengelola pameran otomotif bernama GIIAS. Nah, pameran itu untuk menunjukkan kepada masyarakat luas tentang sejauh mana kecanggihan teknologi dan produk industri otomotif Indonesia. Di sisi yang lain, GAIKINDO juga memiliki misi lain, misalnya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi otomotif se-Asia Tenggara. Salah satu caranya adalah meningkatkan skill dari sumber daya manusia di Indonesia,” ujar Agus Riyadi dalam sambutannya.

Yadi, salah seorang pengajar dan perwakilan dari SMKN 01 Cibinong, juga menambahkan bahwa mereka terbuka dengan pihak siapa pun untuk bekerja sama. Terlebih dalam misi meningkatkan mutu kehidupan masyarakat. Siap menjadi salah satu mitra dalam mewujudkan program pelatihan otomotif tersebut.

“Melalui konsep “educare” ini, terdiri dari dua padanan kata, yakni education dan care. Jadinya konsepnya adalah memberikan pendidikan kepada orang yang sebenarnya perlu mendapat perhatian, yakni orang kurang mampu atau pengangguran. Agar nantinya keterampilan yang telah dipelajari dapat digunakan untuk kecakapan hidup. Melalui peluncuran program di Ramadhan ini, kita juga seakan mengajak masyarakat di luar sana, untuk tetap produktif. Bahkan harus lebih produktif dari pada bulan biasanya,” jelas Zainal Abidin, dalam sharingnya.

Peserta pelatihan berasal dari siswa-siswa berbagai SMK. Sebanyak 40 peserta mengikuti pelatihan tersebut, ada yang dari SMK Wirabuana 2, SMK BNB Cibinong, SMK Pandu, SMK Budiniah, SMK Karya Insani, SMKN 1 Ciomas, SMK Ksatria Bangsa Citeureup, SMK 2 Triple J, SMK Sarada, dan SMKN 1 Cibinong.

“Saya terima kasih banyak karena dengan adanya pelatihan, banyak orang terbantu dan termotivasi. Terutama mereka yang biasanya patah semangat atau gagal dalam urusan mencari pekerjaan. Ibaratnya melalui program tersebut, ada jalan baru untuk mereka. Sebetulnya juga tahu ada info pelatihan dari wali kelas sendiri. Sebelumnya, saya sudah melamar kerja, namun tidak keterima. Karena sudah keduluan oleh orang lain. Akhirnya saya kesini untuk menambah wawasan dan pengalaman lagi. Rencananya, melalui tiga bulan pelatihan, saya akan usahakan semaksimal mungkin untuk serius belajar dan berkarya. Sehingga ketika sudah selesai, dan saya melamar pekerjaan, setikdanya sudah punya modal kemampuan alias tidak kosong-kosong banget,” ujar Alfian (18), salah satu peserta dari SMK Saradan.

Ini merupakan angkatan pertama. Namun tidak menutup kemungkinan kalau akan dibukannya lagi angkatan-angkatan selanjutnya. Sehingga semakin banyak pula orang–orang yang terbantu.

“Harapannya semoga para peserta bakal komitmen dan semangat belajarnya. Sehingga ini bukanlah program yang terakhir. Untuk awal-awal mungkin cukup satu angkatan dulu dengan total 40 peserta. Tapi nantinya terus berkembang ke angkatan selanjutanya dengan total peserta yang lebih banyak juga,” tutup Agus Riyadi. (Dompet Dhuafa/Fajar)