CARITA — Di penghujung akhir 2018, sudah tidak terhitung berapa banyak bencana alam yang terjadi. Terhitung ada 1.245 bencana alam selama tahun 2018 berdasarkan data BNPB. Data tersebut terdiri dari: banjir (382); tanah longsor (282); gelombang pasang (13); puting beliung (449); kekeringan (13); kebakaran hutan dan lahan (93); gempa bumi (11); letusan gunung api (5). Sebut saja beberapa contoh: Longsor di Brebes, Jawa Tengah (22 Februari 2018); Gempa bumi di Lombok, NTB (29 Juli 2018); Gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (28 September 2018); Banjir bandang di Mandailing Natal, Sumatera Utara (12 Oktober 2018).
Berdasarkan banyaknya jumlah bencana alam di atas. Dompet Dhuafa menggelar Tabligh Akbar dan Doa Akhir tahun di Masjid Jami Al-Khusaeni, di kawasan Carita, Banten. Kegiatan tersebut guna untuk introspeksi diri terhadap apa yang telah terjadi selama 2018. Selain itu juga sebagai media menyembuhkan kembali aspek spiritual yang perlahan terkikis akibat zaman dan bencana yang terus menerus terjadi.
“Ini momen berharga dalam upaya melakukan satu muhasabah, introspeksi, menentramkan hati dan menguatkan iman, terutama kepada Allah SWT terutama setelah peristiwa tsunami Selat Sunda. Sehingga mengajak masyarakat tetap bersyukur atas apa yang Allah berikan kepada kita semua, meskipun rangkaian bencana masih terus terjadi,” ucap Ahmad Shonhaji, selaku Direktur Dakwah dan Layanan Tanggap Darurat Dompet Dhuafa.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 400 peserta dari berbagai kalangan. Baik pejabat, ulama, dan masyarakat umum. Menambah keramaian dan khidmatnya acara berzikir dan menunggu pergantian tahun.
“Biasanya orang yang datang ke tempat wisata melakukan kegiatan hura-hura. Namun pada kesempatan tersebut, para pejabat, ulama dan masyarakatnya duduk dzikir bersama untuk munajab kepada Allah SWT, supaya keselamatan dan kesejahteraan menyertai dan mengiringi wilayah Selat Sunda, “ ujar Ustadz Abdurrahman, selaku Ketua DKM Masjid Jami Al-Khusaeni.
Lewat kegiatan tersebut juga ingin menyosialisasikan kepada masyarakat tentang bagaimana peran Dompet Dhuafa dalam merespon bencana alam atau masalah kemanusiaan lainnya. Bahwa mereka tidaklah sendiri. Banyak pihak-pihak yang peduli, salah satunya Dompet Dhuafa.
“Harapannya dari kegiatan tersebut, sinergi indah dapat menjadi suatu perekat ukhuwah dan silaturahmi, serta menyampaikan juga pesan-pesan amanah Dompet Dhuafa agar masyarakat tahu peran Dompet Dhuafa,” tutup Ahmad Shonhaji. (Dompet Dhuafa/Fajar)