SARMI, PAPUA — Terdapat sekitar 493 kasus malaria hingga tahun 2017 di Kampung Tetom. Merupakan salah satu daerah yang memiliki kasus Malaria tinggi di Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua. Pada akhir Februari 2018, ratusan warga Kampung Tetom, mengikuti Aksi Layanan Sehat (ALS) yang dihadirkan oleh Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa.
Tim medis LKC Papua yang terlibat terdiri dari tiga orang, yaitu Sinta Putri (Bidan), Jayanti Rukmana (Perawat), dan Ade Siregar (Dokter), yang bersinergi dengan Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan beberapa tokoh masyarakat Kampung Tetom. Perjalanan ditempuh tim selama lima jam dari Kantor LKC Papua di Distrik Abepura menuju Kampung Tetom. Kemudian kegiatan ALS digelar keesokan harinya sejak pukul 9 WIT hingga 17 WIT.
“Terima kasih kepada LKC Papua Dompet Dhuafa, yang sudah mau datang jauh ke Kampung Tetom Jaya untuk memberikan pelayanan dan pengobatan kepada kami dengan cuma-cuma,” ujar Fredy Sawefkoy, selaku Kepala Desa Bonggo. Mereka juga berharap agar kegiatan ALS ini dapat menjadi program yang berkelanjutan. Lantaran akses ke Puskesmas cukup jauh.
Masyarakat kampung sangat senang dengan keberadaan ALS yang digelar di Balai Pertemuan Kampung Tetom. Banyak warga yang ingin berobat setelah adanya kegiatan tersebut. Mereka sangat ramah dan antusias menyambut kedatangan Tim LKC Dompet Dhuafa. (Dompet Dhuafa/Dhika Prabowo)