Release Penanganan Konflik Kemanusiaan Rohingya dan Rakhine di Myanmar

Kami Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) merupakan aliansi 11 lembaga kemanusiaan di Indonesia yang terdiri dari Muhammadiyah Disaster Management Centre, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim – Nahdlatul Ulama, PKPU Human Initiative, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Dompet Peduli Ummat – Daarut Tauhiid, LAZIS Wahdah, Laznas Lembaga Manajemen Infaq (LMI), Aksi Cepat Tanggap, Lazis Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Social Trust Fund – UIN Jakarta yang berkolaborasi dengan Pemerintah Republik Indonesia (Kementerian Luar Negeri) dan seluruh elemen Masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama berkomitmen membantu penanganan pemasalahan konflik kemanusiaan di Myanmar.

Berkaitan dengan maraknya pemberitaan tentang masalah Rohingya di Myanmar ada beberapa hal yang perlu dijadikan pemahaman bersama berbagai pihak dalam membantu penanganan masalah konflik yang terjadi di Rakhine, Myanmar, yaitu:

  1. Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) akan berkerja secara kongkrit dalam membantu penanganan masalah konflik dan kemanusiaan yang terjadi di Rakhine, Myanmar, melalui pendekatan humanitarian diplomacy yang akan menyasar 4 isu dasar yaitu; kesehatan, pendidikan, mata pencaharian (livelihood) dan pemenuhan layanan dasar (relief).
  2. Program ini menjadi bagian dari Soft Diplomacy karena pendekatan inilah yang selama ini selalu bisa diterima oleh Pemerintah Union Myanmar dalam membantu mengatasi dampak konflik sosial yang terjadi. Saat ini satu-satunya negara yang masih dan dapat diterima oleh Pemerintah Myanmar adalah Indonesia.
  3. AKIM bersama entitas masyarakat lain terus berupaya untuk memberikan pelayanan kemanusiaan bagi etnis Rohingya yang melakukan migrasi ke Indonesia karena Indonesia belum meratifikasi konvensi 1951 soal pengungsi.
  4. AKIM mengajak semua pihak merespon dengan tepat dan menahan diri terhadap upaya provokatif untuk menjamin keselamatan masyarakat sipil, serta melakukan usaha dan strategi yang dapat mempercepat terwujudnya rekonsiliasi antara komunitas Rohingya dan Rakhine.
  5. Dalam menyelenggarakan bantuan kemanusiaan, AKIM melakukan pendekatan secara inklusif dan constructive engagement kepada komunitas Rohingya dan Rakhine, karena hakikat keduannya sama-sama hidup dalam kemiskinan dan sebagai korban konflik.
  6. AKIM mengajak kepada seluruh pihak dalam proses penggalangan dana untuk tidak mengeksploitasi secara berlebihan gambar victim (korban) yang mengganggu nilai-nilai kemanusiaan.

AKIM dan masyarakat Indonesia bersama-sama mendorong “Kemanusiaan tanpa batas, membantu
dengan menebar cinta bukan dengan menebar kebencian.”

 

Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar

Ketua Pelaksana,
M. Ali Yusuf

 

Narahubung: 0813-6046-9344 (Surya Rahman/PM)