BOGOR –Instalasi Penunjang Medik yang terdapat di sebuah rumah sakit tanpa dipungkiri memiliki sebuah peranan penting dalam pelaksanaan layanan kesehatan bagi pasien. Hal tersebut termasuk di Rumah Sehat Terpadu (RST) Dompet Dhuafa sebagai rumah sakit yang menjadikan dhuafa sebagai pasien utama. Jumlah penerima manfaat layanan pemeriksaan penunjang medis di RST Dompet Dhuafa mengalami peningkatan sejak beroperasi Juli 2012 lalu.
“Untuk pemeriksaan laboratorium jumlah pasien yang mendapatkan layanan sebanyak 1.612, kemudian jumlah meningkat di tahun 2013 sebanyak 10.510 dan di tahun 2014 ini sampai dengan bulan Oktober telah menerima pemeriksaan laboratorium sebanyak 12.532 pasien,” ucap Kepala Instalasi Penunjang Medik, drg. Sopan Effendi.
Unit laboratorium RST Dompet Dhuafa sendiri saat ini memiliki 8 petugas analis kesehatan yang bertugas melayani pemeriksaan untuk rawat jalan dan rawat inap selama 24 jam. Menurut Sopan, jumlah petugas saat ini relatif seimbang dengan jumlah pasien yang membutuhkan pemeriksaan penunjang dan fasilitas/alat-alat yang tersedia.
“ Dari segi fasilitas tentu masih banyak yang harus dilengkapi seperti alat PTA (Plasma Tromboplastin Antecedent)-PTT(Parsial Protrombin Time) untuk pemeriksaan pasien yang akan menjalani operasi, pasien hemodialisa (cuci darah), pasien stroke, pasien jantung, terapi heparin, dan alat pemeriksaan CRA (C-Reactive Protein) sehubungan dengan rencana pengadaan ruang perinatologi,” ungkapnya.
Sama halnya dengan Laboratorium, instalasi penunjang medis lain seperti radiologi pun mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Di tahun 2012 radiologi RST melayani pemeriksaan sebanyak 638 pasien, jumlah tersebut meningkat di tahun 2013 menjadi 3302 dan di tahun 2014 menjadi 3545,” ungkap Sopan.
Unit radiologi RST sendiri hingga saat ini dapat melayani seluruh pemeriksaan diagnostik, seperti pemeriksaan tubuh bagian atas dan bawah (non kontras), dan pemeriksaan BNO IVP (pemeriksaan gambaran radiografi dari letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis dari ginjal, ureter dan blass), pemeriksaan appendicogram (pemeriksaan untuk mendeteksi usus buntu), pemeriksaan rontgen gigi dan pemeriksaan USG (ultrasonografi).
“Seluruh pemeriksaan diagnostik tersebut menggunakan mesin X-Ray yang telah menggunakan komputer, mesin X-Ray Dental untuk rontgen gigi, dan USG 2 Dimensi,” ungkap Sopan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari unit Radiologi RST, dengan jumlah penerima manfaat yang semakin meningkat jenis layanan pemeriksaan penunjang radiologi pun semakin bervariasi.
“Belakangan ini banyak sekali pasien yang membutuhkan layanan pemeriksaan CT Scan. Dalam 1 bulan kurang lebih ada 10 pasien yang kami rujuk ke luar untuk menjalani CT Scan karena ketidaktersediaan alat,” ucap Angga salah satu radiografer.
Angga pun menambahkan selain CT Scan, beberapa pasien pun ada yang membutuhkan pemeriksaan MRI (Magneting Resonance Imaging) yang juga harus dirujuk luar karena alat belum tersedia.
Sopan pun berharap seluruh fasilitas penunjang medis seperti laboratorium dan radiologi yang ada di RST Dompet Dhuafa dapat segera dilengkapi.
“Insya Allah di awal tahun 2015, laboratorium akan menambah alat hemostasis. Semoga untuk kedepannya alat – alat yang lain pun dapat segera terpenuhi sehingga pelayanan lebih maksimal dan juga dapat menekan biaya pemeriksaan pasien yang harus menjalani pemeriksaan di luar RST,” tutup Sopan. (tie/gie)