Saat Panji Pragiwaksono Berbagi dengan Amil Dompet Dhuafa

JAKARTA — Gelaran sharing session direktorat mobilisasi zakat, infak, sedekah dan kurban, serta corcom digelar pada Selasa (18/7), di ruang lantai tiga gedung Puskopin, Jakarta Selatan. Acara yang berlangsung dari pukul 08.30 WIB itu, turut di hadiri oleh Panji Pragiwaksono, selaku pembicara dan juga pegiat sosial media.

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangka membangun hubungan antar divisi sekaligus membahas peran generasi muda dalam kegiatan sosial. Oleh sebab itu, panitia penyelenggara mengundang Panji sebagai pembicara.

Alhasil komika kondang itu langsung memaparkan perihal topik perbincangan yang sudah disiapkan oleh panitia. Kemudian ia menjawab satu persatu dari pertanyaan tersebut.

Ada empat poin yang harus dibahas dalam forum itu yakni:

1. Kenapa Panji Pragiwaksono mendukung kegiatan sosial?

Dengan santainya, pria kelahiran Juni itu mengatakan kalo dirinya mendukung, alasannya adalah saat ini masih aktif terlibat dalam kegiatan sosial berupa yayasan kanker yang didirikannya.

“Ya karena saya punya Yayasan Kanker namanya Pita Kuning. Bergerak dalam pembiayaan dan pembimbingan. Saya yakin dengan kita berkegiatan sosial, akan mampu menciptakan persatuan untuk negara,” jawabnya.

2. Bagaimana peranan anak muda dengan kegiatan sosial?

“Kalo kita lihat persentase anak muda berkegiatan sosial saat ini kurang. Karena saat ini kita tanya ke mereka, pasti bingung gak bisa jawab. Jangan kan itu, pertanyaan soal kesibukan sosial, apa yang lagi dilakukan ke orang dewasa kadang juga bingung, gak bisa jawab juga. Nah kalo orang dewasa aja gak bisa menjawab pertanyaan itu, bagaimana dengan anak mudanya. Karena saya pikir, pertanyaan sosial itu tidak lazim,” imbuhnya.

3. Bagaimana cara efektif untuk mengajak anak muda terlibat dalam kegiatan sosial?

“Saya pikir caranya variatif, karena beda-beda penanganannya, ada yang gampang ada yang susah. Yang gampang itu lakukan hubungan di jejaring sosial dengan anak muda. Lantaran anak muda Indonesia itu ada di semua jejaring sosial. Tapi sekarang beda, kita akan melakukan kegiatan komunikasi melalui media dan itu tidak gampang. Kadang-kadang tidak sesuai dengan apa yang kita lempar. Kita melempar apa jawabnya apa. Hal itu memang tidak seperti di dunia nyata,” jelas Panji sembari memeragakannya.

“Tapi itu masih ada solusinya, tipsnya kita memang tidak bisa mengontrol pembicaraan. Tetapi kita bisa terlibat dalam komunikasi itu. Oleh karenanya, kita dapat menginisiasi topiknya. Satu lagi, anak muda itu lebih suka hal-hal yang gak serius makanya kita harus melakukan pergerakan pendekatan. Bisa melalui visual maupun konten yang menarik dan ringan, karena itulah yang mereka suka,” tegasnya.

4. Apa pendapatnya tentang Dompet Dhuafa?

Untuk melengkapi perbincangan pagi itu, Aktor Film Insyaallah Syah menjawab dengan penuh hati-hati dan sedikit terlihat memikirkan kalimat yang tepat untuk diutarakan.

“Pendapat saya tentang Dompet Dhuafa sangat inspiratif sekali. Karena ada kemauan menyesuaikan dengan zaman. Sekaligus saya berharap semoga Dompet Dhuafa bisa melahirkan lembaga baru, mungkin dibidang yang berbeda,” tutup Panji. (Dompet Dhuafa/Rico SR)