Sapi Bali untuk Kemandirian Warga Kabupaten Dharmasraya

SUMATERA BARAT — Dharmasraya merupakan salah satu daerah berkembang di Sumatera Barat yang dikenal sebagai penghasil kelapa sawit. Tumbuhan keras seperti kulit manis, karet, kelapa, gambir, kopi, cokelat, cengkeh, dan pinang pun juga dihasilkan di daerah ini. Sektor perkebunan tersebut produktif dan mendorong meningkatnya nilai Per kapita maupun Pendapatan Regional Per kapita untuk tahun 2006 di Kabupaten Dharmasraya. Hal ini juga didukung oleh meningkatkan daya saing usaha. Dengan berkembangnya usaha-usaha produktif di setiap sektor ekonomi yang didukung oleh keberadaan sarana dan parasarana penunjang.

Di sisi lain, sektor ternak berpotensi untuk dikembangkan. Oleh karena itu Kampung Ternak Nusantara, salah satu program peberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa, mengembangkan program peternakan di daerah ini. Riko Onki Putra mengatakan program peternakan yang akan dijalankan merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat, miskin yang mayoritas tidak memiliki aset meskipun merupakan penduduk asli Koto Baru, Dharmasraya. Tujuannya untuk menguatkan ekonomi dan mental spiritual masyarakat miskin dan menjadi percontohan bagi masyarakat Nagari khususnya, dan kabupaten lain pada umumnya.

Program Kampung Ternak Dharmasraya merupakan kemitraan dengan Kelompok Tani Sapi Amanah, Jorong, Koto Nagari, Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Dharmasraya.

“Sapi Bali dipilih sebagai hewan ternak yang dikembangkan karena cocok dengan sistem gembala di lahan luas daerah ini,” ujar Riko, Manager Program Pemberdayaan.

Terdapat enam ekor sapi yang dititipkan dan tambahan dua ekor anak sapi yang lahir setelah satu tahun berjalan, sejak hadirnya program pada Januari 2015. Jumlah sapi yang dititipkan pada saat ini adalah 6 ekor, ditambah lagi 2 ekor anak dari pembiakan tersebut setelah satu tahun berjalan. Kedepannya akan ada tambahan bantuan 20 ekor sapi yang akan menjadi aset kelompok dan indukan yang digulirkan kepada masyarakat lain untuk digembala sampai berkembang biak.

Melalui lahan yang diwakaf-pakaikan sejumlah 18 Hektare, dengan rincian 12 Hektare sudah bersertifikat dan 6 Hektare belum bersertifikat. Lahan yang dipilih strategis karena terletak di antara Provinsi Sumatera Barat dan Jambi membuat sapi ternakkan di lahan ini berpotensi untuk menjadi pemasok kebutuhan sapi di wilayah terdekat.

Di lahan tersebut kelompok ternak juga menerima titipan sapi masyarakat untuk digemukkan. Asumsi penambahan pendapatan kelompok dari penitipan sapi sangat signifikan. Selama ini Masyarakat menitipkan sapi mereka di tempat penitipan dengan biaya 300.000/bulan. Setidaknya ada 50 ekor sapi yang dititipkan masyarakat, maka Kelompok dapat menghasilkan 15 juta uang tambahan dari penitipan sapi.

Pendampingan dan pengawasan, serta evaluasi dari Dompet Dhuafa Singgalang akan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai perencanaan. Selain itu akan ada pembinaan keislaman terhadap keluarga kelompok ternak, agar selain memperkuat basis ekonomi, basis keimanan merekapun semakin kokoh.

Penerima manfaat dari program ini diprioritaskan warga di Jorong Koto, Kanagarian Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Kabupaten Dharmasraya, Propinsi Sumatera Barat. Alasannya karena di sana banyak mustahik miskin dan kesenjangan sosial yang tinggi. Luasnya lahan dan cocok untuk pengelolaan makanan ternak berupa rumput sebagai sumber hijauan makanan ternak, kemudahan akses pasar, dan adanya sumber daya manusia lokal yang bisa dijadikan pendamping program juga menjadi pertimbangan.

Rencnanya jumlah penerima manfaat program ini satu kelompok peternak (KP), dimana satu kelompok masing-masing berjumlah 20 kepala keluarga.Program ini direncanakan akan berjalan selama setahun, dimulai dari tahap persiapan, perintisan, penguatan dan pengembangan, serta pelepasan.

Hingga saat ini kelompok tani sapi amanah terdiri dari 20 orang mitra anggota. Kelompok ini pada awalnya memelihara sapi dari investor dengan sistem bagi hasil sebanyak 10 ekor sapi Bali. Setelah ternak sapi Bali diterima oleh Kempok Tani Sapi Amanah dari program Kampung Ternak Dompet Dhuafa sebanyak 20 ekor.

Sistem pemeliharaan dilakukan dengan intensif yang dilaksanakan oleh mitra anggota penerima manfaat Dompet Dhuafa. Pada siang hari sapi digembalakan, sedangkan pada malam hari diberikan makan rumput segar.

Saat ini belum ada kendala yang dihadapi oleh mitra. Mitra cukup antusias dan bersemangat melakukan tugas yang diberikan seperti memelihara ternak. Populasi sapi pun bertambah satu ekor. Semoga kedepannya, program ini berjalan lancar hingga masyarakat di Kabupaten Dharmasraya bisa mandiri. (Dompet Dhuafa/Erni)