JAKARTA — Begitu besar keutamaan dan manfaat orang yang bersedekah, sampai-sampai hal itu membuat Roida (41), terpikir dan tergerak untuk bersedekah sembari memohon doa kepada Allah SWT agar diberi kesembuhan dari penyakit kanker payudara yang telah menjangkiti tubuhnya selama hampir dua tahun ini. Roida, warga Jl. Kebagusan III Rt.10/05, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, merupakan seorang janda tiga orang anak yang masih mengenyam pendidikan dasar dan menengah. Sebelum mengalami sakit, ia bekerja sebagai kuli cuci. Hal itu ia lakukan demi mencukupi kebutuhannya bersama tiga orang anaknya. Selain itu, ia juga harus membayar kontrakan rumah setiap bulannya.
Setelah mengalami sakit seperti sekarang ini, praktis hal itu membuat semua pekerjaannya terhenti, jangankan melakukan pekerjaan rutin, untuk bangun saja ia sudah tak mampu, terasa berat olehnya. “Dulu masih bisa dipaksain pake kruk (tongkat), lama-lama jadi pake kursi roda, eh sekarang malah begini (tak bisa bangun atau berdiri),” ungkap wanita asli Jakarta ini.
Kondisi Roida baru-baru ini sempat memburuk yang menyebabkan ia sempat tak sadarkan diri akibat darah terus mengalir dari bagian tubuhnya. Pian (30), salah seorang mitra dan relawan Dompet Dhuafa yang melakukan pendampingan terhadap Roida menuturkan, bahwa Roida sempat dilarikan ke Rumah Sakit oleh warga sekitar karena tak sadarkan diri. Beruntung, kondisi Roida dapat membaik dan diperbolehkan pulang setelah dua hari mendapat perawatan di Rumah Sakit. Meski kini mendapat perawatan di Rumah. Beberapa warga yang simpati terhadap Roida urun rembug membantu biaya berobatnya. Beberapa dari mereka memang telah mengetahui kondisi kesehatan Roida yang tinggal di tengah para pendatang yang mayoritas dari mereka merupakan pedagang kaki lima.
Di tengah kondisi yang serba sulit dihadapi ibu tiga anak tersebut, ia nampak pasrah dan bersabar atas segala yang tengah ia hadapi. Keterbatasan ekonomi dan pendidikan anak-anak merupakan hal utama yang menjadi perhatian serius Roida. Maklumlah karena ketiga anak Roida masih sekolah dan memerlukan biaya yang lumayan besar dalam menyelesaikan pendidikan mereka. Ketabahan dan kesabaran Roida berbuah manis tatkala ia membulatkan tekad untuk bersedekah. Harta yang ia sedekahkan berupa peralatan dan hasil usaha berjualan alat tulis sekolah yang telah ia mulai selama 6 bulan belakangan. Modal usaha yang ia dapatkan diperoleh dari sebuah yayasan sosial tak jauh dari kediamannya. Roida sengaja memilih usaha tersebut karena bertepatan dengan ujian dan tahun ajaran baru. Dagangan yang ia peroleh juga dijajakan oleh ketiga anak Roida untuk dijualkan ke sekolah mereka masing-masing.
“Alhamdulillah meski hasilnya gak seberapa mas, yang penting niat saya sedekah. Supaya Kehidupan saya diberi kemudahan dan Allah berkenan sembuhin sakit saya,” ucap Roida dengan mata berkaca-kaca kepada tim LPM Dompet Dhuafa. Bagi kita yang berpenghasilan menengah ke atas, apa yang dilakukan Roida mungkin sangat kecil manfaatnya, tetapi yang perlu diketahui, usaha yang dijalankan Roida merupakan satu-satunya penopang hidup dan mata pencaharian ia dan ketiga anaknya setelah ia tak mampu lagi untuk bekerja.
Tetapi, Maha benar Allah dengan segala janji-janjinya. Tak lama setelah Roida menuntaskan tekad dan janjinya, bantuan baginya dan ketiga anaknya berdatangan dari para dermawan. Kebutuhan berobat, pendidikan, dan kontrakan dapat teratasi berkat bantuan yang datang tersebut.
“Bantuan berasal dari media sosial yang kita tulis dan telah kita sebar, Alhamdulillah bantuan ada yang rutin dan ada yang hanya sesekali, nanti jika ada kebutuhan mendesak kita akan broadcast kembali,” ujar Pian yang mengkoordinir bantuan untuk Roida.
Tak lupa sebagai lembaga sosial yang berkhidmat untuk umat, Dompet Dhuafa membantu kebutuhan berobat dan jaminan makan untuk Roida sekeluarga secara rutin. Semoga dengan bantuan yang diberikan dapat meringankan beban hidup Roida dan ketiga anaknya. “Terima kasih para Donatur sekalian semoga apa yang telah diberikan dibalas surga oleh Allah SWT,” ujar Roida. (Dompet Dhuafa/Rifky, LPM)