TANGERANG — Selasa (15/11), ada pemandangan berbeda di Masjid Lembaga Permasyarakatan Kelas 1 Tangerang. Pukul 10.00 WIB, para santri Lapas memenuhi masjid. Hari itu memang jadwal kunjungan para ustadz untuk mengisi tausiyah. Bedanya, hari itu tausiyah lebih menarik. Karena akan diisi dengan pengumuman pemenang lomba peringatan hari besar Islam, 1 Muharram yang jatuh beberapa waktu lalu. Sepekan sebelumnya, Ustadz Muhajirullah dari Program Bina Santri lapas Dompet Dhuafa, beserta beberapa ustadz lainnya, berinisiatif mengadakan peringatan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram. Acara tersebut diisi dengan perlombaan adzan, tahfidz qur’an, dan lomba pidato. Wajah sumringah dan penasaran terekam di wajah-wajah santri lapas yang telah rapih mengenakan pakaian koko, sarung, lengkap dengan kopiah masing-masing.
Pukul 10.30 Ustadz Muhajir memasuki masjid dengan membawa plastik berisi hadiah untuk para pemenang. Tak lama setelah itu, acara dibuka dengan sambutan dari perwakilam pembina Lapas, Jatmiko. Dalam sambutannya ia mengapresiasi inisiatif dari program Bina Santri Lapas dalam mengadakan acara tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi program ini, bukan hanya perlombaan ini saja. Tetapi program secara keseluruhan. Kesehariannya, para santri selalu diberi siraman rohani dan pembekalan spiritual yang membuat mereka hidup lebih tenang. Kerjasama dengan Dompet Dhuafa sejujurnya sangat bermanfaat bagi kami. Karena kami masih kesulitan jika menjalankan pembinaan keagamaan ini sendirian,” ujar Jatmiko.
Acara pun dilanjutkan dengan tausiyah singkat yang membahas tentang semangat hidup dan pembagian hadiah. Setiap kategori dipilih juara 1 sampai 3. Para santri binaan pun merasa senang dan berharap acara serupa diadakan kembali di waktu mendatang.
“Kita sangat berterimakasih kepada Ustadz Muhajir, dan ustadz-ustadz lainnya yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi hari-hari kami. Hari ini saya senang sekali dengan adanya perlombaan ini. Teman-teman warga binaan pun menjadi lebih semangat. Saya pribadi berharap perlombaan-perlombaan seperti ini kedepannya dapat diadakan lagi. Karena ini memicu sprotivitas dan semangat kami untuk berlomba-lomba dalam kebaikan,” ujar Syafrudin Jailani, ketua santri Lapas. (Dompet Dhuafa/Dea)