JAKARTA — Salah satu permasalahan yang dihadapi anak-anak masa kini adalah kurangnya sarana bermain yang dapat mengasah imajinasi mereka. Salah satu sumber imajinasi bisa hadir dari mendengarkan cerita atau dongeng. Kondisi tersebut yang membuat Iman Surahman (41), semakin menekuni dunia dongeng. Berawal dari kebiasaannya mendongeng untuk menghibur sepupu-sepupunya, pria yang kerap disapa Kak Iman tersebut, kini menekuni profesinya sebagai pendongeng dan wara-wiri menghibur anak-anak.
“Kebetulan saya hidup di keluarga besar. Sepupu saya berjumlah kurang lebih 40 orang. Nah, kalau sedang kumpul keluarga, biasanya saya yang ditugaskan untuk menjaga mereka yang kecil-kecil. Agar mereka diam dan mau diatur, mulailah saya mendongeng. Mulai dari situ, saya menekuni hobi mendongeng. Sampai menjadi karyawan di Dompet Dhuafa pun begitu. Saya sering dikirim ke tempat bencana, dan yang saya cari pasti anak-anak terlebih dahulu. Setelah bertemu anak-anak, langsung saya hibur mereka dan mulai mendongeng. Kenapa anak-anak? Karena anak-anak itu istimewa, harta terbesar bagi orangtuanya. Jika anak-anak sudah tersenyum, orangtua juga akan tersenyum. Begitupun sebaliknya,” ujar Kak Iman.
Waktu berjalan, Kak Iman pun mulai mengembangkan hobinya itu menjadi kegiatan yang lebih serius. Laki-laki kelahiran Kuningan 41 tahun yang lalu itu pun mendirikan Dongeng Ceria Management pada tahun 2002. Akhirny pada tahun 2011 Kak Iman fokus dan total bergelut di dunia anak dan dongeng.
Bukan sekedar menghibur. Begitulah kiranya tujuan dari Kak Iman mendongeng. Di dalam dongengnya, ia selalu menyelipkan nilai-nilai kemanusiaan dan moral.
“Anak-anak itu penuh dengan imajinasi, di mana imajinasi adalah sumber dari cita-cita. Dan dongeng, dengan berbagai kisahnya, penuh dengan imajinasi. Maka dongeng menjadi pelecut agar mereka mau berimajinasi dan bercita-cita. Di masa kini yang semuanya serba digital, dongeng adalah salah satu media penyampaian pesan yang efektif untuk anak-anak, tanpa terkesesan menggurui dan mengajari. Ini menjadi sarana belajar paling menyenangkan bagi anak-anak. Maka tema yang dibawakan pun harus sesuai usia dan tak lupa dimasukkan ke dalamnya nilai-nilai positif dan motivasi.”
Kepiawaiannya dalam mendongeng, membawa Kak Iman kepada berbagai pengalaman-pengalaman yang luar biasa. Salah satu pengalaman yang paling mengesankan bagi Kak Iman adalah saat bersama Dompet Dhuafa menjalankan misi kemanusiaan di Pakistan.
“Pengalaman yang paling berkesan dan tak terlupakan adalah saat saya diminta oleh Dompet Dhuafa untuk menghibur anak-anak di Pakistan. Saya menghadapi tantangan besar, karena di sana anak-anak tidak mengerti bahasa Inggris, maupun Arab, apalagi Indonesia. Lalu saya teringat Mr.Bean. Dan saya pun akhirnya melakukan apa yang Mr.Bean lakukan, yaitu pantomim. Alhamdulillah, anak-anak di sana terbahak dan mengerti apa yang saya sampaikan. Itu adalah pengalaman paling berharga,” tutur Kak Iman.
Apa yang dilakukan Kak Iman adalah salah satu usaha untuk menyediakan hiburan alternatif yang sekaligus mendidik bagi anak-anak. Dimana di era modern seperti ini anak-anak semakin sulit untuk mendapatkan hiburan, selain lewat gadgetnya. Pesan Kak Iman untuk anak Indonesia adalah jangan berhenti untuk bercita-cita. Teruslah bermimpi, karena mimpi adalah kunci pembuka gerbang dunia. (Dompet Dhuafa/Dea Putri)