Semangat Perempuan Petani Hidroponik: Kisah Kelompok Tani Peduli Lingkungan (Bagian Dua)

SIARAN PERS, BEKASI — Desa Cicau terpilih menjadi tempat pilot project. Mengingat di sana hanya di wilayah tersebut yang masih memiliki persediaan air dibanding wilayah lainnya. Ditambah dengan kepungan bangunan-bangunan pabrik, menjadikan udara juga cukup kering. Hingga pada akhirnya, berdampak terhadap lingkungan sekitar.

“Kalau pertanian hidroponik memang masih hal yang baru di sini. Soalnya rata-rata masyarakat di sini jadi buruh pabrik. Terutama yang laki-laki,” jelas Nengsih.

Masyarakat Peduli Lingkungan saat ini memang masih beranggotakan perempuan. Mayoritas sudah di atas 30 tahun usia para anggota. Tapi dengan usia dan jumlah anggota yang baru 25 orang. Mereka semua tetap semangat untuk membina program tersebut. Dari mulai produksi hingga pemasaran. (Dompet Dhuafa/Fajar)