Oleh: Hikari Kagawa (Isti Syarifah)
Seminar 7 Keuntungan Dari Facebook bersama Dompet Dhuafa Hong Kong
Sekitar 150 buruh migran Indonesia (BMI) mengikuti seminar 7 keuntungan dari facebook bersama Raja Facebook, Slamet Sukardi. Acara diadakan di aula BNI, Admiralty, Ahad (10/5).
Bekerja sama dengan BNI Syariah, KJRI dan Garuda Indonesia, Dompet Dhuafa Hong Kong (DDHK) berharap dapat memberi bekal kepada sahabat BMI untuk membuka usaha sepulang dari rantau. Acara serupa juga dilaksanakan di KJRI pada Sabtu, 9 Mei pukul 14:00 sampai pukul 16:00. Acara digelar dua kali dikarenakan banyak juga BMI yang libur di hari Sabtu.
General Manajer DDHK, Rovi Octaviano Vustany dalam sambutan dan tausiahnya menjelaskan tentang program-program yang sudah diadakan oleh DDHK. Kedepannya, insya Allah akan menjadi lembaga yang selalu senantiasa memberikan nilai-nilai kebaikan kepada para BMI di Hong Kong. Karena, sejauh ini Dompet Dhuafa melihat banyak BMI yang mempunyai potensi, peluang dan kesempatan untuk menjadi yang terdepan.
Dompet Dhuafa Hong Kong sendiri merupakan salah satu cabang dari Dompet Dhuafa Republika yang berada di luar negeri. Sebuah lembaga nirlaba milik masyarakat Indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, waqaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari perorangan, kelompok, perusahaan/ lembaga).
Perlu diketahui juga hingga saat ini DDHK sudah melakukan program-program yang memberikan nilai lebih, diantaranya adalah Advokasi-perlindungan untuk BMI, untuk pendidikan yaitu PAUD, serta kuliah umum tentang kesehatan dan makanan halal. Sekarang, saatnya mengingatkan kepada para BMI tentang satu kebutuhan yang lain yaitu enterpreneur. Bagaimana caranya berbisnis yang sehat sesuai ajaran nabi dan diharapkan pula untuk bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
“Kalau kita berdagang harus ada keikhlasan antara penjual dan pembeli. Kalau ada transaksi atau penjualan dan ada barang tersebut rusak ataupun cacat, maka barang tersebut boleh dikembalikan karena barang yang dijual harus sesusi dengan promonya. Dan kalau kita berdagang ataupun berbisnis hindarilah riba. Kita harus mencontoh cara berdagang Rasulullah. Modal nabi dalam berbisnis adalah kepercayaan dan kompetensi. Untuk menjadi seorang enterpreneur yang sukses harus mempunyai empat point, yaitu: jujur, mencintai pelanggan, penuhi janji dan segmentasi ala nabi,” papar Rovi.
“Selain bisa berbisnis, BMI juga harus menjadi pebisnis yang mempunyai kesalehan sosial yaitu orang -orang yang dermawan,” ujar General Manager DDHK diakhir sambutannya.
Menginjak acara inti yaitu pembahasan tentang bagaimana caranya menghasilkan uang dari facebook. Ada tujuh sumber penghasilan yang bisa didapatkan dari sana diantaranya: jual produk dan jasa, jual produk affiliate (calo), jasa promosi di pages, jasa iklan facebook, konsultan facebook, dan flipping pages, terang Slamet Sukardi dalam materinya.
“Potensi bisnis online juga sangat besar karena banyak dari konsumen tidak mau bersusah payah dalam berbelanja. Kenapa bisnis online? Karena jumlah netizen lebih dari 70 juta, pengguna internet mayoritas perempuan, dan 20% netizen sudah terbiasa berdagang. Kita juga harus tahu produk yang kita jual bagaimana, target pasarnya siapa saja serta bagaimana caranya agar konsumen tertarik dengan produk kita tanpa harus merugikan pihak lain,” tambahnya.
Seminar lesehan yang berlangsung mulai pukul 11.00-16.30 berjalan dengan lancar dan penuh antusias dari sahabat BMI. Tidak sampai disini, DDHK memberi kesempatan kepada sahabat untuk mempelajari lebih dalam lagi di workshop pada, Ahad (17/5).