YOGYAKARTA — Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja. Buya Hamka, seorang ulama besar di tanah air menjelaskan bahwa bila bekerja hanya sekedar demi imbalan tanpa kecintaan, kita akan terjebak dalam rutinitas yang tanpa makna. Tentu akan lebih indah hidup ini bila kita bekerja bukan sekedar mengejar imbalan. Tapi ada kecintaan yang menyertai.
Indonesia sekarang ini tengah memasuki bonus demografi. Artinya, Indonesia dipenuhi oleh orang-orang berusia produktif (15-65 tahun). Kelompok usia tersebut sering disebut kaum millennials. Diantara ciri kelompok usia tersebut adalah keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital.
Paparan informasi melalui platform digital sangat gencar memapar kaum millennials. Informasi dari seluruh penjuru dunia, dapat dengan mudah terakses hanya dengan jemari. Kondisi tersebut kerap membuat kaum millennial terombang-ambing dalam hidup tanpa tujuan. Begitu pula dalam dunia karir dan pekerjaan. Banyak kaum millennial yang kesulitan menentukan apa tujuan mereka bekerja. Akhirnya terjebak pada orientasi materi saja.
Dompet Dhuafa sebagai lembaga Filantropi Islam turut ambil bagian dalam menciptakan gerasi yang lebih baik. Untuk itu, Dompet Dhuafa menyelenggarakan event Dompet Dhuafa goes to campus yang bertema Collabor-Action. Sesi yang berlangsung pada Sabtu (13/4/2019) tersebut, turut mengambil tempat di Universitas Gajah Mada, tepatnya di auditorium FMIPA UGM. Tak kurang 60 mahasiswa dari berbagai kampus dan berbagai fakultas mengikutinya dengan antusias.
Sesi pertama diisi oleh Maya Sita Darlina, S.Psi, M.Si, selaku General Manager Human Capital Dompet Dhuafa. Dalam sesinya, Maya (sapaan akrapnya) menjelaskan dua hal yang perlu dipegang seseorang untuk sukses dalam karir, yaitu tujuan dan passion. Tujuan yang jelas akan menuntun arah hidup kita menjadi lebih terarah, sedangkan passion akan membuat hati kita senantiasa merasa gembira menjalani pekerjaan.
Sementara itu, sesi kedua diampu oleh Dinar A. Hadi, STP, M.Sc., sosok profesional di bidang trainer, penulis buku, dan entrepreneur. Dalam kesempatan tersebut Dinar menjelaskan bahwa sukses adalah gabungan antara pemahaman yang mendalam antara vision, motivation, dan action. “Cintai apa yang Anda lakukan dan lakukan apa yang Anda cintai. Maka Anda akan menjalani profesi dengan penuh kesungguhan dan bahagia. Dalam bekereja sudah selayaknya bukan makna material yang bisa dibawa pulang. Tapi seberapa besar kesungguhan usaha kita mencapai apa yang diiginkan,” jelasnya.
Sesuai dengan kampanye yang diusung Dompet Dhuafa, acara kali ini dirancang dengan zero waste. Konsep gelaran acara dengan tidak memakai kemasan sekali pakai untuk wadah makanan maupaun minuman, melainkan wadah yang bisa dipakai kembali. Untuk minumnya, panitia tidak menyediakan air minum dalam kemasan. Peserta diminta membawa botol minum sendiri dan panitia menyediakan air minum dalam kemasan galon. Sehingga akan menekan angka penimbunan sampah di negeri ini. (Dompet Dhuafa/Bambang Edi Prasetyo)