ACEH — Gempa yang melanda Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam pada 7 Desember 2016, menyisakan banyak kerugian materi. Kerugian materi berupa rusaknya sarana dan prasarana, hingga saat ini masih banyak yang belum tertangani. Bukan hanya pemukiman warga, sarana pendidikan pun banyak yang rusak akibat gempa. Meskipun masa tanggap darurat telah berakhir. Namun melihat kondisi kerusakan yang masih belum tertangani, Dompet Dhuafa konsisten menjalankan program recovery pasca bencana.
Untuk tahap awal program recovery akan berfokus pada pembangunan sarana pendidikan dengan membangun 20 Ruang Belajar Sementara (RBS), rencananya akan selesai akhir Februari 2017. Hal ini berkaitan dengan banyaknya sarana belajar warga Pidie Jaya yang rusak. Sehingga anak-anak pun belum dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar secara normal.
Menurut Iskandar Darussalam, Koordinator Pengurangan Resiko Bencana Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, hingga Februari 2017 sudah selesai sekitar 14 RBS. Sekolah yang dibangunkan RBS antara lain SMK Kesehatan Putroe Nanggroe, Kecamatan Trienggading, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Ulee Gle, Kecamatan Bandar Dua, RBS MIN Beuracan II Kecamatan Trienggading, MTSN Meureudu, SDN Blang Sukon Kecamatan Banda Baru.
Dana pembangunan RBS di Pidie Jaya tersebut berasal dari sumbangan para donatur yang disalurkan oleh Dompet Dhuafa. Adapun juga donatur perusahaan yang menyumbangkan bantuannya, antara lain JD.ID, Donasi Pelanggan Tip Top dan Matahari Departement Store, Komunitas Muslim Citi Bank (KMC), PT. PPI dan PT Wahana Arta Group. (Dompet Dhuafa/Dea)