SMP Islam Alsyukro Universal Gulirkan Urban Farming, Lahirkan Jiwa Enterpreneurship

CIPUTAT, TANGERANG SELATAN – Perkembangan pesat yang terjadi di kota besar seperti wilayah Jabodetabek membuat ketersediaan lahan makin sedikit dan kebutuhan akan ruang terbuka hijau makin mendesak. 

Oleh karena itu, SMP Islam Alsyukro Universal yang merupakan sekolah adiwiyata tingkat provinsi menjadikan institusinya sebagai Green Scool. Tindakan itu dilakukan oleh SMP Islam Alsyukro Universal demi mendukung pemerintah dalam membangun kesadaran serta kepedulian masyarakat akan pentingnya pemulihan sumber daya hutan dan lahan.

Diketahui, SMP Islam Alsyukro Universal memiliki lahan kosong di area terbatas. Lahan ini pun dimanfaatkan oleh para guru, siswa, dan seluruh lapisan SMP Islam Alsyukro Universal dengan membuka ruang terbuka hijau dan juga menjadikannya sebagai lahan pertanian.

Baca juga: Peduli Ketahanan Pangan, Dompet Dhuafa Jawa Timur Berikan Edukasi Tentang Pertanian Organik

“Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi SMP Islam Alsyukro Universal di sekolah adalah panen raya sayuran.”

“Kegiatan bertani sayuran di lingkungan sekolah dengan luas lahan sekolah 2.75 hektare ini menjadi kegiatan rutin siswa tiap tahunnya”

“Mulai dari menggemburkan tanah, menyemai benih, menaman, merawat, panen hingga aktivitas melakukan pemasaran sayuran tersebut kepada warga sekolah dan masyarakat sekitar,” ujar Direktur Perguruan Islam Al Syukro Dompet Dhuafa, Cici Kurniasih, Kamis (12/1/2023).

Kegiatan bertani ini merupakan program sekolah untuk memupuk rasa kepedulian para siswa terhadap lingkungan dan untuk mengembangkan keterampilan bertani.

Selain sebagai konsumsi, sayuran yang ditanam juga memiliki daya ekonomi. Dengan begitu, jiwa entrepreneurship para siswa di sekolah ini pun dapat terbentuk secara bertahap. Dengan pemanfaatan lahan yang tersedia, diharapkan para siswa juga menerapkannya di lingkungan rumah mereka masing-masing.

Baca juga: Dompet Dhuafa dan UGM Tandatangani Kerjasama Pengembangan Teknologi Pertanian, Peternakan dan Perikanan

“Tahun ini, beragam jenis sayuran ditanam oleh siswa, mulai dari jagung, bayam, kangkung hingga pakcoy.”

“Hasil dari pertanian ini dijual oleh mereka untuk membeli benih baru dan juga menambah biaya media pembelajaran lainnya.”

“Hasil panen sayuran yang dihasilkan cukup melimpah, untuk pakcoy saja dapat menghasilkan lebih dari 200 ikat tiap musimnya yang baru saja dipanen hari ini,” tandas Cici. (Dompet Dhuafa/Alsyukro Universal)