PASURUAN — Akta Lahir merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap individu. Namun terkadang akta lahir susah didapatkan dan diproses pengajuannya, karena kurang fahamnya masyarakat akan mengurus akta kelahiran di daerahnya masing-masing. Hal tersebut juga lantaran minimnya sosialisasi akta lahir di tiap daerah. Bahkan hingga dewasa, ketika seseorang ingin melanjutkan pendidikan ataupun ingin bekerja salah satu syaratnya adalah akta kelahiran. Seseorang tak dapat melanjutkan pendidikan ataupun bekerja sebelum memiliki akta kelahiran.
Beranjak dari permasalahan tersebut, pada Jum’at (11/11) Dompet Dhuafa memberikan akta kelahiran kepada 100 anak binaan Pesantren Metal Moeslim Al-Hidayah Pasuruan, Jawa Timur. Sebuah pesantren yang khusus menampung santri bermasalah, mulai dari orang keterbelakangan mental, korban narkoba, sampai perempuan hamil pranikah. Selain pemberian akta lahir, Dompet Dhuafa mengadakan sosialisasi akta kelahiran yang diikuti oleh 40 panti asuhan, LKSA, komunitas marginal dan anak jalanan se-Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh Bupati Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf, Kepala Disdukcapil, Kepala Disnakersostrans, Polres, Polres Kota Pasuruan, 20 Muspika dan 40 perwakilan lembaga sosial, LKSA, Panti Asuhan, serta beberapa komunitas se-kota dan Kabupaten Pasuruan.
Lulis dalam sambutannya menyampaikan bahwa akta kelahiran sangat penting bagi anak-anak sebagai identitas dan mendapatkan hak-hak mereka. Ia mengucapkan terimakasih kepada Disdukcapil, Disnakersostrans, dan Dompet Dhuafa yang membantu masyarakat mendapatkan akta lahir. Sehingga anak-anak tanpa identitas dan tanpa asal-usul yang diselamatkan dari jalanan sejak bayi, sekarang dapat memiliki identitas dan mendapatkan hak kewarganegaraannya.
Armie Robi selaku General Manager program Sosial dan Ekonomi Dompet Dhuafa, menambahkan bahwa masih banyak anak-anak yang belum memiliki akta. Hal tersebut muncul karena berbagai kendala, diantaranya berkas penunjang dan informasi terkait akta Kelahiran. Ini merupakan kewajiban kita semua, bukan hanya pemerintah. Agar mereka semua mendapatkan akta kelahiran. Di sinilah kami berperan aktif dalam membantu para anak-anak tersebut untuk mendapatkan akta kelahiran dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang akta kelahiran.
Selaku Ketua Pembina Yayasan Metal Pasuruan, Abdul Basith, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah membantu proses pembuatan akta kelahiran. Terutama Dompet Dhuafa dan pemerintah Kabupaten Pasuruan, “Alhamdulillah sejak tahun 1992, baru sekarang anak metal punya identitas,” ujarnya dengan penuh syukur.
Hingga saat ini, Dompet Dhuafa telah melakukan sosialisasi dan pemberian akta kelahiran di berbagai wilayah Jabodetabek, Pasuruan dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mudah-mudahan semakin banyak wilayah lagi yang mendapatkan manfaat dari program akta lahir ini. Aamiin. (Dompet Dhuafa/Mustaki LPM)